Menurut Pakar Psikologi, Ternyata Ini yang Menyebabkan Wanita Tak Berkutik Saat Mengalami Pelecehan Seksual

Menurut Pakar Psikologi, Ternyata Ini yang Menyebabkan Wanita Tak Berkutik Saat Mengalami Pelecehan Seksual

Pelecehan wanita sangat rentan dialami oleh wanita. Menurut laporan Komnas Perempuan, tercatat 3.915 kasus pelecehan seksual yang terjadi di tahun 2018. Ketika pelecehan terjadi biasanya wanita tidak mampu melakukan perlawanan, sesederhana mengeluarkan suara atau berteriak.

Nah, hal ini dijelaskan oleh seorang psikolog, Meity Arianty STP.,M.Psi, alasan mengapa wanita tidak bisa berkutik saat dihadapi dengan sesuatu yang membuatnya syok atau kaget.

"Tahap kejutan itu yang mengaktifkan hormon dopamine di kepala yang membuat ia "beku". Dalam beberapa kasus respon "pembekuan" lebih merupakan perpanjangan dari respon kejutan," ucap Mei dalam wawancara dengan Wolipop.

Rika Rosvianti, selaku perwakilan komunitas perempuan menjelaskan wanita sulit berkutik ketika dilecehkan secara sexual karena adanya tonic immobility dalam tubuhnya.

Ilustrasi pelecehan seksual (cnnindonesia.com)

"Korban kekerasan seksual yang sering kali dipersalahkan karena tidak melawan, berteriak atau lari saat mengalami kekerasan, padahal saat itu mereka masih mengalami tonic immobility. Apa itu tonic immobility? Yaitu reaksi refleksif tak disengaja yang dipicu oleh persepsi bahaya yang tak terhindarkan, yang ditandai oleh hambatan gerakan motorik yang dalam dan relatif tidak responsif," kata Rika.

Ilustrasi pelecehan seksual (klikdokter.com)

Lantas, hal apa yang bisa dilakukan saat menghadapi situasi seperti ini? Meity menjelaskan biasanya orang akan terkejut dan merasakan emosi, lalu berhenti dan memproses setiap adegan untuk memutuskan tindakan apa yang bisa dilakukan, entah itu berteriak, marah, melarikan diri atau melawan.

Berikut adalah beberapa langkah sederhananya:

Terima bahwa sudah menjadi korban pelecehan seksual.

Amankan barang bukti (screenshoot percakapan, foto/video, lokasi dan plat nomor kendaraan).

Ingat bahwa pelecehan seksual yang dialami bukan kesalahan korban, tapi kesalahan pelaku.

Cari bantuan atau dukungan dari sahabat atau keluarga yang dipercaya dan tidak akan menghakimi. Atau bisa juga kepada organisasi perempuan yang bisa membantu dalam urusan hukum kepada korban.

Ilustrasi pelecehan seksual (grid.id)