Kampung janda ternyata memang ada di kawasan Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Di kampung tersebut sudah pasti mayoritas warganya adalah para janda yang sudah ditinggal suami karena meninggal dunia atau perceraian. Sejarah kampung janda diketahui banyak orang kabarnya pun unik.
Dilansir dari EpicVice, beberapa tahun lalu kampung ini tergenang bencana banjir. Seorang wartawan melakukan wawancara dengan salah satu warga yang jadi korban banjir. Si warga itu menyebut bahwa banyak korban banjir mayoritas adalah para janda. Sejak saat itu kampung itu disebut kampung janda.
Tak bisa dipungkiri memang semakin hari banyak perempuan dengan status janda bermunculan seiring berjalannya waktu. Bila dihitung dari semua warga, cuma ada 3 keluarga atau 3 rumah saja di kampung itu yang tidak memiliki janda. Para janda di kampung ini menjadi kepala rumah tangga, ada juga yang menjadi anak dari ibu, tetapi keduanya sama-sama sudah jadi janda.
Menurut informasi janda di kampung ini bervariasi usianya. Yang paling muda ada perempuan berusia 20 tahun yang sudah menjanda. Mengingat perempuan yang masih muda di kampung ini banyak yang sudah menikah dan dicerai suaminnya.
Sementara itu janda paling tua di kampung ini berusia 50 tahun ke atas. Sebagai kepala rumah tangga para janda harus menghidupi diri sendiri dan anak-anaknya. Mereka pun harus bekerja untuk mendapatkan uang.
Suasana Kampung Janda (WinNetNews)
Karena banyak orang yang penasaran dengan kampung janda ini, banyak orang yang datang ke lokasi tersebut untuk melihat langsung kehidupan para janda. Banyak wisatawan yang datang membuat para janda memutar otak dengan membuat oleh-oleh khas dari kampung janda.
Mereka membuat kain khas Banjar yang disebut Sasirangan, batu mulia, makanan ringan seperti amplang dan dodol.Kira- kira banyak pria yang datang ke kampung janda nggak ya?
Suasana Kampung Janda (Kumparan)