Adalah Chandra Kurniawan. Remaja berusia 19 tahun asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang gigih menghafal Alquran demi memberi mahkota untuk orangtuanya di surga.
Chandran rajin menghafal ayat demi ayat kitab suci umat Islam juga karena ia bercita-cita menjadi seorang hafiz. Atas jerih payah dan usahanya, Chandra kini telah menyandang status sebagai seorang hafiz dengan hafalan 10 juz.
# Penyandang Tunanetra Sejak Lahir
Sebagai seseorang yang sudah menjadi tunanetra sejak lahir, tentu menghafal Alquran bukanlah hal yang mudah bagi Chandra. Ia haris mengandalkan indera pendengarannya untuk mengingat hafalan. Butuh konsentrasi dan fokus, serta kerja keras untuk bisa berhasil menjadi seorang hafiz dengan keterbatasan fisik yang dimiliki Chandra.
"Saya mulai menghafal Al Quran ketika usia 13 tahun atau sejak 2015. Alhamdulilah sekarang sudah hafal 10 juz. Insya Allah sedang menambah hafalan lagi," kata Chandra.
“Saya ingin menjadi hafiz dan guru agar bisa mengajar dan berbagi ilmu yang sudah saya dapatkan ini,” tambahnya.
Kini, tinggal sebulan lagi Chandra akan menyelesaikan pendidikannya di pesantren dan mengejar cita-citanya. Chandra bertekad bahwa suatu hari ia bisa menjadi seorang hafiz 30 juz agar kelak bisa memberikan mahkota pada orangtuanya di surga.
"Agar kelak saya bisa memberikan mahkota kepada orangtua di surga," ucapnya.
# Diawali Surat Pendek dan Fokus Mendengar
Tak hanya Chandra, sosok muda yang menginspirasi kita semua untuk tekun menghafal ayat Alquran. Ada pula Haidar Amruu Zahran yang sudah sejak berusia 4 tahun menghafal Alquran yang diawali dengan surat pendek.
Sama seperti Chandra, Haidar adalah seorang tunanetra. Haidar belajar membaca Alquran braile di usia 8 tahun.
Penyandan tunanetra sedang belajar menghafal Alquran di pesantren (regional.kompas.com)
Saat ini, Haidar sudah berhasil menghafal 4 juz Alquran.
Untuk mengasah daya ingat hafalannya, setiap hari anak pertama dari dua bersaudara ini melakukan muraja’ah atau kegiatan mengulang sebanyak 40 kali.
Alquran braile (liputan6.com)
"Di bulan Ramadhan ini insya Allah bisa menambah satu juz lagi," ucap Haidar. Haidar bermimpi suatu hari nanti bisa menjadi peserta Hafiz Indonesia.
Tekadnya ini muncul sejak ia tahu ada ajang lomba di salah satu televisi swasta nasional itu. Sama dengan Chandra, Haidar juga bercita-cita memberikan mahkota pada orangtuanya di surga kelak melalui keindahan hafalan Al Quran.
Wah, keren banget ya mereka berdua ges. Semoga kita yang tak punya keterbatasan fisik bisa lebih semangat lagi dalam belajar agama.
Yok bisa yok!
Alquran braile digital (dream.co.id)