Sinetron berjudul "Zahra" ramai jadi perbincangan di jagat dunia maya karena melibatkan aktris di bawah umur untuk memerankan istri poligami. Netizen pun mempertanyakan bagaimana bisa Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tetap meloloskan sinetron ini. Simak beberapa fakta berikut ini yang menjelaskan kenapa sinetron "Zahra" begitu kontroversial sehingga mengundang kritik.
1. Perbedaan Usia Aktor dan Aktris "Zahra" Jadi Sumber Protes Netizen
Protes bermula dari fakta bahwa usia aktris pemeran tokoh Zahra, Lea Ciarachel baru berusia 15 tahun. Sedangkan, usia Panji Saputra yang berperan sebagai Tirta adalah 39 tahun. Lea diceritakan sebagai istri ketiga Tirta. Sinetron ini diprotes karena dituding menayangkan hal-hal berbau pedofil yang sebenarnya telah diatur dalam Undang-Undang tentang perlindungan anak.
2. Cuplikan Adegan di Youtube Indosiar Bikin Geger Netizen
YouTube/Indosiar
Lewat kanal Youtubenya, Indosiar membagikan sejumlah cuplikan berdurasi 3 menit tentang adegan-adegan di sinetron "Zahra". Pada beberapa video, tampak adegan mesra tokoh Tirta dan Zahra terpampang jelas sebagai thumbnail. Selain itu, judul-judul cuplikan video yang dipakai juga dinilai provokatif.
3. Kesamaan "Zahra" dengan Sinetron Lawas "Inayah"
YouTube/Indosiar
Jika melihat jalan ceritanya tentang perempuan muda yang dinikahi pria dengan banyak istri, Sinetron "Zahra" pasti mengingatkan kita pada sinetron lawas "Inayah" yang diperankan Shandy Aulia. Namun protes yang dilayangkan untuk kedua sinetron tersebut adalah dua hal berbeda. Apabila "Zahra" diprotes karena usia pemeran Zahra yang masih di bawah umur, "Inayah" dikritik lantaran menampilkan banyak wanita berhijab sebagai pemeran antagonis.
instagram/dunia_tv