Seorang pria di India viral setelah ia terlihat kerja di kantornya sambil menggunakan alat bantu pernapasan. Menurut laporan, pegawai bank di India tersebut terinfeksi Covid-19, namun harus tetap bekerja. Hal itu pun sangat mengkhawatirkan mengingat jumlah korban yang terinfeksi Covid-19 juga kian meningkat di India.
Pria bernama Arvind Kumar tersebut merupakan seorang manajer cabang Bank Nasional Punjab di Jharkhand. Dikutip dari Odity Central, baru-baru ini Arvind terlihat bekerja dengan bantuan oksigen.
Dalam video yang tersebar, Arvind bercerita kalo dirinya ditolak untuk izin sakit oleh seniornya sehingga diharuskan tetap datang ke kantor.
"Para dokter berkata butuh waktu tiga bulan untuk aku benar-benar sembuh total karena infeksinya menyebar ke paru-paru. Mengapa aku diperlakukan seperti ini?" kata Arvind Kumar kepada Livehindustan.
Arvind Kumar, pria yang terinfeksi Covid-19 namun harus tetap masuk kantor (hindustantimes.com)
Postingannya yang viral itu terlihat ia datang dengan bersandar pada istrinya sembari membawa tabung oksigen. Tentu saja, video tersebut menjadi perdebatan dan menimbulkan banyak protes dari banyak orang. Tak lama kemudian, bank tempatnya bekerja mengaku kalo pernyataan Arvind adalah mengada-ada.
Menurut pihak bank, Arvin membuat drama tersebut untuk menjelek-jelekan nama bank. Sebab, beberapa waktu lalu ia sempat mengirimkan surat resign namun ditolak karena adanya penyelidikan tentang pinjaman macet yang belum tuntas.
"Salah bahwa dia diminta senior-seniornya untuk tetap bekerja dengan statusnya sebagai pasien COVID yang belum sembuh. Cuti berbayar diberikan pada semua pekerja yang terinfeksi virus karena pekerja itu dan yang lainnya berisiko. Jadi tidak berdasar jika disebut dia terpaksa masuk karena tugas," kata perwakilan bank.
Akan tetapi, laporan keluarga Arvind masih bersikeras menganggap bahwa pihak bank mengancam akan mengurangi gaji jika pria tersebut tidak masuk kerja. Sehingga, Arvind terpaksa datang ke kantor dengan alat bantu pernapasan.
Ilustrasi tabung oksigen (kompas.com)