Gak ada yang mau kehilangan seorang anak, apa pun alasannya. Apalagi jika anak tersebut adalah darah daging sendiri yang dibesarkan dari lahir hingga tumbuh besar sendiri.
Namun tragisnya, seorang pria bernama Sombat yang beragama Muslim di AS ini harus kehilangan anaknya karena dibunuh secara sadis. Anaknya yang bernama Salahuddin yang adalah seorang pengantar pizza di Kentucky, AS dibunuh oleh Trey Alexander Relford, yang tinggal di Walnut Hills Complex, Lexingtoon, Kentucky, AS.
# Kronologis Kematian Salahuddin
Kronologis kematian Salahuddin terjadi di bulan April 2015. Peristiwa tersebut bermula ketika pria berusia 22 tahun ini shift malam dan harus mengantarkan pizza di malam hari. Ketika sedang bekerja, ia dirampok dan dibunuh hingga berlumuran darah. Jasadnya pun barud ditemukan keesokan harinya.
Pada Oktober 2017, polisi melakukan penyelidikan intensif dan menangkap tiga orang pelaku yang membunuh Salahuddin. Sayangnya, dua pelaku lainnya dibebaskan. Sementara hanya Trey Alexander Relford saja yang didakwa atas tuduhan pembunuhan, perampokan, dan perusakan barang bukti. Ia pun dijatuhi hukuman 31 tahun penjara.
# Yang Terjadi di Persidangan
Yang luar biasa, Ayah Salahuddin yang bernama Sombat Jitmoud justru memaafkan si pembunuh anaknya. Banyak orang yang ada di persidangan pun terkejut sekaligus terharu dengan sikap pemaaf Sombat, bahkan si pembunuh itu sendiri, sampai meneteskan air mata.
Sombat bersama keenam anaknya, termasuk Salahuddin (boombastis.com)
Tanpa ragu, Sombat pun memberikan tisu untuk menghapus air matanya. Sambil terisak, mereka pun berjabat tangan dan berpelukan.
Sombat merasa kasihan saat melihat orang tua Relford yang terus saja menangis. Apalagi mengetahui anaknya akan dipenjara dan hal ini akan menghambat kesuksesan Relford. Apa yang telah dilakukan Sombat merupakan sikap yang paling sulit. Belum tentu semua orang bisa melakukannya, apalagi menyangkut nyawa anaknya sendiri. Namun apa yang dilakukan oleh Sombat telah menggugah hati banyak orang dan membuktikan bahwa Islam adalah agama pemaaf.
Sombat ketika memeluk pembunuh anaknya di persidangan (boombastis.com)
Orang tua mana pun belum tentu bisa melakukan apa yang Sombat lakukan, memaafkan bahkan memeluk sang pembunuh anaknya. Namun, sombat telah mengamalkan ajaran Agamanya dengan sangat luar biasa.
Semoga kita semua bisa belajar dari sosok Sombat ya ges.
Sombat dan istrinya yang kini telah tiada (boombastis.com)