Kenapa Sih Ngupil Itu Enak, Nagih, dan Asik? Simak Penjelasannya...

Silakan baca ulasan ini sambil... merenung. Jangan ding, enakan juga ngupil.

Mengupil, ngupil, atau memasukkan jari ke dalam lubang hidung, dan apa pun istilahnya selalu bikin ketagihan. Kalo orang yang ngerasa terganggu dengan aktivitas itu, bisa aja dia bilang "lagi ngegali emas nih...". Dan semacamnya.

Tapi sumpah, ngupil adalah kegiatan paling manusiawi yang asik banget dan santai aja tuh kalo dilakukan. Kayak gak ada beban yang harus ditanggung pelakunya gituh. Setiap hari juga pasti kita lakukan, minimal sekali.

Etapi, udah pada tau belom kenapa ngupil itu bisa terasa enak? Cukup deh basa-basinya, yuk disimak dulu....

1. Bahasa ilmiah ngupil "rhinotillexomania"

Sebuah penelitian tentang ngupil pertama kali dilakukan oleh Thompson dan Jefferson tahun 1955. Mereka mengirim survei kepada para penduduk dewasa di Dane, Wisconsin, Amerika Serikat.

Dari survei itu didapat bahwa 91 persen responden emang rutin mengupil. 1,2 persen lainnya mengatakan bahwa mereka melakukannya minimal sekali dalam satu jam. Sebagian lain bahkan dijuluki si tukang ngupil.

Ada juga tuh yang saking seringnya, nasal septum alias jaringan tipis yang memisahkan jalur lubang hidung kanan dan kiri seseorang sampe robek. Ngupilnya pake jari apa obeng ya itu, bisa gitu?

2. Banyak yang jujur, aktivitas ini enak

Seluruh responden remaja malah ngaku kalo mereka lebih sering ngupil. 12 persen di antaranya mengakui bahwa kegiatan ngupil terasa enak.

Ada yang ngakuin bahwa mereka menggunakan alat bantu lain kalo pakai jari gak bisa bikin "lega". Alatnya macem-macem... mulai dari pinset, pensil, pulpen, atau benda apa pun yang panjang dan ramping yang bisa mereka raih di sekitar mereka.

Menurut penelitian ini, rasa enak yang muncul disebabkan oleh syaraf-syaraf di sekitar bulu hidung terstimulus dengan gerakan tarik dan gesek.

Kebiasaan ngupil, enak... (huffingtonpost.ca)

3. Eits, tapi bisa bahaya loh gengs

Penelitian lain yang dilakukan Andrade dan Srihari menemukan sebuah kasus. Seorang wanita berusia 53 tahun mengalami kelainan mengupil kronis. Ngupilnya jadi ekstrem banget.

Saking dalemnya ngerogoh-rogoh lubang hidung, ia malah gak sengaja membuat lubang lagi ke sinusnya. Kasus ini juga menimpa pria 29 tahun yang ketagihan menarik bulu hidung sambil ngupil.

Kasus ini membuat para dokter menciptakan istilah baru, yaitu: rhinotrichotillomania. Gabungan dari rhinotillexomania untuk ngupil, dan trichotillomania untuk nyabutin bulu hidung.

4. Persentasenya lebih tinggi cowok ketimbang cewek, gengs!

Apa mungkin kegiatan ini termasuk dalam guilty pleasure ya? Ya, kegiatan macem menggigit kuku atau menarik bulu hidung itu. Eh, ternyata malah masuk ke tanda-tanda awal obsessive compulsive disorder (OCD).

Tapi ngupil gak termasuk OCD. Namun, ngupil bukan berarti gak menimbulkan risiko kesehatan loh gengs. Semakin tinggi frekuensinya, semakin tinggi pula seseorang menyebarkan bakteri Staphulococcus aureus dalam hidungnya.

Betewe, kegiatan ngupil lebih rutin dilakukan cowok loh ketimbang cewek. Cowok mah lebih banyak kayak orang cuek aja sih. Kalo cewek rada jaim gimana gitu kali yaaa?

Kalo ngupil jangan keterusan gengs (rebelcircus.com)

5. Ngupil nggak termasuk OCD...

Alasan lain kenapa ngupil itu enak juga disebabkan perasaan takut kegep atau ketahuan. Soalnya, banyak yang beranggapan bahwa nikmat duniawi ini nggak sopan. Atau seketika menghancurkan image pelakunya. Padahal kan ya tetep asik aja gengs, ya kan?

Secara psikologis, orang bakalan puas melakukan sesuatu yang nyaman, enak, dan terlarang. Apalagi kalo sukses... begh, mantap jiwa sobs... bener kan?

Ngupil itu... kenikmatan duniawi gengs (gettyimages.co.uk)