Kebiasaan Makan Gorengan Bisa Jadi Kelemahan Timnas Indonesia

Siapa sangka jika kebiasaan makan gorengan bisa bikin Timnas Indonesia lemah lantaran kekurangan massa otot.

Budaya orang Indonesia yang gemar memakan gorengan rupanya berdampak negatif bagi perkembangan Timnas Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh pelatih fisik timnas, Lee Jae Hong.

Menurut Lee Jae Hong, masih banyak yang harus dibenahi soal urusan fisik pemain Indonesia. Massa otot pemain Indonesia menurut Lee Jae Hong masih dirasa sangat kurang hingga membuat sering kalah duel fisik.

"Orang-orang Indonesia itu baik, bahkan polos. Tapi, di sepak bola tak boleh begitu. Latihan harus seperti mau menghadapi perang," ujar Jae Hong dilansir Paragram dari YouTube PSSI.

Kebiasaan Konsumsi Gorengan Jadi Kambing Hitam

Kurangnya massa otot pemain timnas lantaran kebiasaan buruk konsumsi makanan. Jae Hong menyorot kegemaran pemain Indonesia yang sering makan gorengan.

"Pemain Indonesia harus makan banyak dan bergizi di klub, khususnya protein. Namun, sepertinya porsi dan gizinya kurang," jelas Jae Hong.

"Sangat berpengaruh dalam perkembangan fisik dan tenaga pemain. Padahal, tenaga sangat dibutuhkan di sepak bola," imbuhnya.

latihan timnas u-19 (pssi)

Massa Otot Timnas U-19 Indonesia Setara Timnas U-16 Korea

Diterangkan oleh Jae Hong jika kondisi massa otot pemain timnas Indonesia saat ini dirasa kurang. Ia lantas membandingkan perbandingan massa otot pemain Timnas Indonesia U-19 dengan Timnas Korsel U-16.

"Pemain Korsel U-16 dengan Timnas U-19, ototnya sangat mirip. Artinya, pemain Timnas U-19 kurang ototnya untuk mengeluarkan tenaga yang lebih besar," Jae Hong kembali menjelaskan.

"Karena, untuk mengeluarkan tenaga besar, ototnya harus berisi. Harusnya, pemain Indonesia bisa beradu fisik, tapi baru mampu duel lewat kaki," pungkasnya.

latihan timnas U-19 (antara)