Ini Nama yang Sudah Disiapkan Sapri Pantun untuk Anaknya yang Baru Lahir

Sapri Pantun sudah siapkan nama ini untuk anak keduanya yang baru lahir.

Sapri Pantun sudah menyiapkan sebuah nama untuk anak keduanya yang baru lahir pada (15/5). Kepada wartawan sehari setelah anak Sapri lahir, Dolly adik Sapri mengungkapkan nama keponakan yang sudah disiapkan Sapri sebelum meninggal dunia.

"Dia sempat bilang sama istrinya, mau menamakan anaknya Muhammad Khafi, tapi memang belum fix karena ada tambahan lainnya," ujar Dolly. Sapri mendapatkan nama tersebut saat bulan Ramadan tahun ini. Sang istri nampaknya juga setuju.

Namun Tuhan berkehendak lain. Sapri  meninggal beberapa hari sebelum anak keduanya lahir. Padahal ketika Sapri menjalani perawatan di Rumah Sakit, Sapri sangat ingin mendampingi Irma Suryatin, istrinya untuk melahirkan. 

Sepeninggal Sapri, praktis Dolly menggantikan posisi Sapri mendampingi Irma di Rumah Sakit. Meskipun ini anak kedua, namun Irma terlihat tegang. Apalagi dia sempat menangis karena teringat Sapri yang kini sudah  tiada.

"Keluarga ajak bercanda dulu sebelum operasi caesar, biar dia nggak tegang,"kata Dolly. Dolly bersyukur keponakan laki-lakinya lahir dengan selamat. Ia pun langsung mengazani bayi laki-laki itu. "Kaki saya sampai gemetaran," kenang Dolly.

Anak Sapri Pantun (Kompas TV)

Menurut Dolly sebenarnya istri Sapri berencana melahirkan pada 18 Mei 2021. Namun karena saat berada di rumah mengalami kontraksi dan alami pendarahan, maka Irma langsung dibawa keluarga ke Rumah Sakit. 

Dokter pun sesegera mungkin langsung melakukan operasi caesar untuk persalinan Irma. Irma memang harus melahirkan secara caesar karena anak pertama dulu juga lahir dengan operasi caesar.

Dia sempet saksikan melahirkan istrinya,dia bilang semangat mau liat istri lahiran, kalau tuhan kehendak lain merasa sedih juga, saya mikir sapri anak laki laki, sudah namanya belum fix, almarhum sempet puasa shalawt allah al khafi, di abilang kalau nama anak kedua muhammad khafi, belum fix ngomong gitu aja

Sapri Pantun (Pikiran Rakyat)