Mengenal Upacara Mengantar Arwah Suku Dayak atau Ritual Tiwah yang Ternyata Ngabisin Duit Banget

Mengenal Upacara Mengantar Arwah Suku Dayak atau Ritual Tiwah yang Ternyata Ngabisin Duit Banget

Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak hanya memiliki kekayaan alam. Tapi juga suku, budaya, dan bahasa. Salah satu suku yang sampai saat ini masih terus melestarikan tradisinya adalah Suku Dayak di Kalimantan Tengah.

Ada beberapa ritual adat yang sampai saat ini masih dijalankan oleh Suku Dayak. Salah satunya adalah Ritual Tiwah.

Ritual Tiwah adalah upacara sakral Kaharingan untuk mengantar tulang orang-orang yang sudah meninggal ke Sandung. Sandung merupakan rumah kecil yang dibuat untuk tempat jenazah.

Ritual Tiwah dilakukan oleh mayoritas Suku Dayak yang berada di Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Suku Dayak harus menyiapkan ratusan ekor hewan  (tabuh )sebagai sesajen untuk melakukan ritual ini. Contoh saja, dari 34 Kepala Keluarga almarhum yang terlibat ritual, terkumpul 142 ekor hewan dengan rincian 30 ekor sapi, 10 kerbau, 5 babi, dan 80-an ayam.

Semua hewan kurban tersebut nantinya akan ditombak secara bertahap. Setelah mati ditombak, daging hewan kurban tadi akan dimasak dan dibagikan ke tamu dan tetangga yang berkunjung ke lokasi Tiwah. 

Namun untuk hewan kecil seperti ayam. Mereka langsung disembelih dan dimasak.

Gambaran Ritual Tiwah yang dilakukan Suku Dayak (backpackerjakarta.com)

Dalam Ritual Tiwah, hewan-hewan kurban akan diikat pada sapundu atau tiang kayu yang diukir ornamen khas dayak. Hewan-hewan tersebut kemudian akan ditombak sambil didoakan dengan rapalan.

Sebelum melakukan Ritual Tiwah, Suku Dayak Biasanya akan menggelar ritual lain yang bernama upacara Tantulak. Ritual-ritual tersebut adalah bukti kepercayaan Suku Dayak Bahwa mereka percaya bahwa setelah kematian, roh seseorang belum bisa langsung masuk ke surga.

Ritual Tiwah yang dilaksanakan di Kelurahan Tumbang biasanya dilakukan selama lebih dari sebulan. Ritual ini pernah digelar dari tanggal 1 Mei 2019 hingga 30 Juli 2019.

Salah satu warga lokal bahkan berkata,  bahwa melakukan upacara Tiwah bukan pekerjaan mudah. Upacara ini harus dilakukan dengan waktu yang cukup panjang bahkan non-stop dan cukup rumit. Dana yang dibutuhkan juga tentu tidak sedikit.

Hewan Kurban harus ditombak dalam Ritual Tiwah (regional.kompas.com)

Ritual yang masih jadi tradisi Suku Dayak ini dipercaya bisa melepaskan kesialan (rutas) bagi keluarga almarhum yang ditinggal dari berbagai pengaruh buruk yang bisa menimpa.

Menarik juga ya tradisi Suku Dayak Ritual Tiwah yang satu ini? Kalau di daerahmu, ada juga gak tradisi turun-temurun dari nenek moyang yang masih dilestarikan?

Ratusan warga tampak mengikuti ritual Tiwah (regional.kompas.com)