Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan undang-undang darurat terkait masalah pipa bahan bakar terbesar di negara itu terbakar setelah terkena serangan cyber ransomware. Colonial pipeline itu dilumpuhkan oleh sekelompok hacker pada minggu kemarin dan saat ini AS masih berusaha untuk memulihkan layanan.
Berbagai sumber telah mengkonfirmasi jika serangan ransomware kali ini dilakukan oleh geng hacker bernama DarkSide, yang menyusup ke jaringan Colonial dan menyadap hampir 100GB data yang ada.
Setelah menyadap data para hacker mengunci data di beberapa komputer dan server. Lalu meminta tebusan, jika tidak dibayarkan mereka mengancam akan membocorkan data tersebut ke internet. Saat ini Colonial sedang bekerjasama dengan penegak hukum, pakar cyber security dan departemen energi untuk memulihkan layanan tersebut.
jalur pipeline (bbc.com)
Bagaimana bisa saluran pipa colonial ini terkena hack?
Karena jenis sistem operasi modern yang digunakan oleh colonial pipeline atau saluran pipa colonial ini sudah serba digital. Mulai dari sensor tekanan. Termostat, katup dan pompa yang digunakan untuk memantau dan mengontrol aliran solar, bensin dan bahan bakar jet lainnya menggunakan digital.
Kolonial bahkan memiliki “smart pig” (pengukur inspeksi pipa) berteknologi tinggi yang bergegas melalui pipanya untuk memeriksa adanya anomali. Semua teknologi ini terhubung ke sistem pusat, karena itu ada resiko untuk terkena cyber-attack.
Karena semua perangkat yang digunakan untuk menjalankan jalur pipa modern ini dikendalikan oleh komputer bukan fisik, maka jika hacker terhubung ke jaringan internal organisasi, pipa itu rentan terkena serangan jahat.
colonial terkena hack (bbc.com)