Kisah Misteri Masalembo, dari Kecelakaan dan Mitos Horornya

Masalembo adalah legenda misteri Indonesia. Banyak kecelakaan terjadi di sini.

Kalau kamu tahu sejarah dikit aja, kamu pasti tahu soal kecelakaan KMP Tampomas II. Kecelakaan kapal itu terjadi di kawasan Masalembo. Setelah kecelakaan besar itu, ada aja kecelakaan di area Masalembo. Kayak Tampomas, kecelakaan di Masalembo pasti makan banyak korban. 

Kisah misteri Masalembo yang paling horor adalah pas tahun 2007. Pas tahun 2007, area Masalembo makan banyak korban tuh. Banyak kecelakaan di sana. Parahnya, waktu antar kecelakaan kadang berdekatan. 

Dimulai dari kecelakaan kapal Senopati Nusantara, pas tanggal 29 Desember 2016. Dilanjut kecelakaan pesawat Adam Air pas tanggal 1 Januari 2007.

Terus dilanjut lagi ama kecelakaan kapal Mutiara Indah pas 19 Juli 2007. Lalu dilanjut kapal Fajar Mas pas tanggal 27 Juli 2007. Terus kecelakaan kapal Sumber Awal pas 16 Agustus 2007. Horo ga sih itu?

Masih ada kasus beberapa kecelakaan lain setelah 2007. Kalau dideret bisa panjang banget tuh. Saking banyaknya kecelakaan di sana, area itu disebut sebagai segitiga bermuda-nya Indonesia. Kan horor banget tuh.

Sebenarnya, kisah misteri Masalembo cuma berkutat di area yang diapit tiga pulau kecil. Tiga pulau itu adalah Pulau Masalembu, Masakambing, dan Pulau Keramaian. Tiga pulau ini ada di wilayah administrasi Kecamatan Masalembu, Sumenep, Jawa Timur.

Ketiga pulau itu ya dihuni ama orang. Kurang lebih ada seribu orang di tiap pulaunya. Mata pencaharian masyarakat di sana adalah nelayan. 

Kecelakaan kapal Tampomas II yang jadi legenda di Masalembo. (www.liputan6.com)

Masyarakat di tiga pulau itu percaya kalau kawasan mereka penuh misteri. Mitos horonya, kawasan Masalembo adalah bagian dari kekuasaan mahluk gaib bernama Ratu Malaka. Selain itu, kawasan itu jadi semacam area nongkrong bareng para mahkluk astral.

Masalahnya, ga jelas juga jenis mahkluk astral yang nongkrong di sana. Cuma yang jelas, beberapa orang pernah ngelaporin kalau ngelihat penampakan mahkluk astral. Contohnya kayak penampakan ular laut ukuran raksasa,  burung raksasa, naga, dan lain-lain.

Tapi ga ada yang ngelaporin penampakan kuntilanak atau pocong di tengah laut. Mungkin karena mereka ga bisa berenang kali ya, jadi ga nongkrong di area Masalembo.

Salah satu sudut kawasan pantai Pulau Masalembo. (www.kaskus.co.id)

Masyarakat di sana juga percaya, selama bulan Desember sampai Juni. Karena mereka percaya, gelombang laut pas di bulan-bulan itu lagi tinggi-tingginya. Jadi bisa bahaya buat orang yang mau melaut tuh.

Masyarakat di sana juga percaya kalau di kawasan Masalembo ada batas wilayah yang ga boleh dimasukin manusia. Batas wilayah itu dikasih nama ‘garis putih’. Siapa saja aja yang ngelewatin batas garis putih, kemungkinan besar hidupnya ga selamat.

Tapi yang paling penting buat masyarakat di sana adalah ngasih sesajen ke Ratu Malaka. Cara ini dipercaya bisa bikin selamat. Karena masyarakat minta tolong ke Ratu Malaka buat ga ngasih bahaya selama di kawasan Masalembo.