Dilansir dari selular.id, 8 aplikasi Android ini menyimpan malware dan telah diunduh sebanyak 700.000 kali. Tidak hanya mencuri pesan teks pengguna, tapi juga melakukan pembelian dalam aplikasi menggunakan uang korban.
Jika terus berlangsung, pengguna akan menjadi korban yang mengalami kerugian secara materil. Baik itu dari segi keuangan hingga data yang bocor. Perusahaan keamanan McAfee mengatakan aplikasi-aplikasi tersebut terdaftar di Google Play Store di daerah Southwest Asia dan Semenanjung Arab.
Menanggapi hal itu, Google telah menghapus kedelapan aplikasi ini. Meskipun sudah dihapus Google Play Store, ada kemungkinan aplikasi itu masih ada di ponsel pengguna. Coba cek bila menemukan aplikasi seperti berikut com.studio.keypaper2021, com.super.star.ringtones, com.pip.editor.camera, com.daynight.keyboard.wallpaper, org.my.favorites.up.keypaper, com.hit.camera.pip, com.super.color.hairdryer, dan com.ce1ab3.app.photo.editor. Jika menemukannya dianjurkan untuk segera dihapus.
virus (freepik.com)
Kedelapan aplikasi tersebut merupakan aplikasi berisi malware yang digunakan sebagai editor foto, permainan puzzle, wallpaper, skin keyboard dan aplikasi yang berhubungan dengan kamera lainnya.
Untuk bisa melewati filter dari Google, aplikasi akan bersih saat dikirim ke PlayStore dan menyisipkan malware dengan sejumlah kode berbahaya saat waktu pembaharuan aplikasi atau update aplikasi.
McAfee mengatakan malware tersebut sebagai Etinu yang mirip dengan keluarga malware Android lainnya yang bernama Joker. Penggunaannya sama, digunakan untuk membajak pesan teks dan melakukan pembelian tidak sah menggunakan uang korban.
virus (freepik.com)