Kabar tak menyenangkan kembali datang dari persiapan gelaran Olimpiade Tokyp 2020. Pesta olahraga yang harusnya digelar pada 23 Juli 2021 mendatang ini kini diragukan untuk bisa terlaksana sesuai jadwal.
Opsi ini disuarakan oleh salah satu politisi Jepang, Toshihiro Nikai yang menganggap jika opsi ini patut dipertimbangkan antisipasi gelombang ke-4 Covid-19 di negeri sakura tersebut. Sementara program vaksinasi Covid-19 di Jepang masih tergolong lambat.
Vaksinasi Covid-19 di Jepang Tertinggal dari Negara Lain
Dibandingkan dengan negara maju lainnya, atau negara lain di Asia, Jepang bisa dikatakan tertinggal perihal program vaksinasi. Hal ini menjadi ironi lantaran Jepang sendiri akan menjadi tuan rumah gelaran Olimpiade Tokyo 2020.
Jika jalannya vaksinasi Covid-19 di Jepang tak berubah, maka hingga mendekati gelaran Olimpiade 2020, tak sampai separuh warga negara Jepang sudah menjalani vaksin.
ilustrasi vaksin (antara)
Jepang Punya Kuota Vaksin Lebih dari Cukup
Sebenarnya Jepang mendapat kuota vaksin Covid-19 yang lebih dari cukup. Negeri Matahari Terbit ini diketahui memiliki hak 546 juta vaksin dari berbagai merk. Jumlah yang lebih dari cukup untuk populasi 120 juta orang penduduk mereka.
Namun sayangnya, distribusi vaksin masih berjalan lambat. Hal ini diperparah dengan keengganan orang Jepang untuk melakukan vaksin.
astra zeneca (pbs.org)
Komite Olimpiade Ngotot Digelar Sesuai Jadwal
Sementara itu, panitia Olimpiade Tokyo secara tegas menginginkan agar gelaran Olimpiade 2020 ini tetap berjalan sesuai rencana. Alasannya, sudah banyak yang dipertaruhkan demi mendukung Olimpiade Tokyo ini digelar.
Pertaruhan yang dimaksutkan adalah sponsor yang sudah masuk, hak siar hingga prestise sebagai tuan rumah. Sekalipun begitu, pendapat masyarakat Jepang sendiri masih terbelah, masih banyak di antara mereka yang berharap Olimpiade kembali ditunda atau bahkan dibatalkan.
komite olimpiade tokyo (olympic.org)