Dunia maya kembali dihebohkan dengan beredarnya video kekerasan terhadap perawat. Kali ini, dugaan tindak penganiayaan menimpa seorang tenaga medis yang ada di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang.
Aksi dugaan kekerasan tersebut terjadi pada Kamis (15/4) lalu, sekitar pukul 13.40 WIB. Seorang pria berinisial JS mengamuk lantaran seorang perawat berinisial CRS (28) dinilai tidak melakukan pencabutan jarum infus dengan benar sehingga tangan anak JS berdarah.
Alhasil, JS pun memanggil CRS ke kamar tempat anaknya dirawat. CRS pun datang sesuai permintaan JS, namun dengan ditemani oleh beberapa temannya. Sampai di sana, JS meminta teman-teman CRS untuk pergi, namun mereka menolak.
Awalnya JS menanyai CRS bagaimana dia menangani anaknya sehingga menyebabkan tangannya berdarah. Namun belum sempat dijawab, JS sudah melayangkan pukulan ke wajah bagian kiri korban. Teman korban berusaha melerai namun tak lama kemudian pukulan sudah kembali mendarat di wajah korban.
Sementara CRS dibawa ke luar ruangan, sejumlah petugas berusaha melerai. Namun JS dengan geramnya sempat mengaku bahwa dirinya adalah polisi. Ternyata setelah dilakukan penelusuran, hal itu sama sekali tidak terbukti.
"Jadi kebetulan ada polisi juga yang keluarganya dirawat. Begitu datang polisi itu membantu, pelaku ini juga mengaku sebagai polisi," ujar Direktur Utama Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Benedikta Beti Bawaningtyas saat jumpa pers pada Jumat (16/4).
Kondisi terkini CRS (via Kumparan)
Karena kejadian itu, CRS mengalami luka memar di bagian mata dan bengkak di bibir. Korban juga mengalami sakit di bagian perut, diduga juga karena akibat pukulan dan tendangan. Dia pun melaporkan JS ke polisi dengan tuduhan penganiayaan.
"Korban kemudian dibawa keluar, namun terjadi tari-menarik antara korban dan saksi hingga terlapor menarik rambut korban," ungkap Kompol Abdullah selaku Kassubag Humas Polrestabes Palembang.
Kini, JS telah diamankan oleh pihak kepolisian dan menjalani pemeriksaan. Dia pun mengaku bersalah karena tersulut emosi dan melakukan tindak kekerasan pada perawat. Sementara itu, saat ini CRS tak hanya mengalami luka fisik namun juga trauma.
JS Pelaku kekerasan terhadap perawat CRS (via Kompas)