Proyek Pembangunan Smelter Feronikel Antam di Halmahera Timur Tak Kunjung Selesai, Ini Faktanya

Progres pembangunan proyek smelter feronikel Antam di Halmahera Timur tak juga kunjung selesai. Lantas apa yang membuat proses pembangunannya begitu lamban?

Proyek pembangunan smelter feronikel Antam di Halmahera Timur tak juga kunjung selesai. Padahal proses pengerjaan sudah dilakukan sejak lama. Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Wahid menduga-duga ada keanehen dalam pembangunan smelter feronikel tersebut. 

Abdul Wahid yang juga berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sempat mendengar bahwa pengerjaan proyek smelter sudah mencapai 97.98 persen. Artinya sedikit lagi selesai dibuat dan nantinya bisa digunakan. "Tetapi operasionalnya malah tertunda karena belum ada aliran listrik,"jelas Abdul sebagaimana dikutip dari MBS News. 

Ilustrasi Smelter Feronikel (Merket Bisnis.com)

Abdul tentu terkejut bagaimana bisa membangun proyek smelter tapi tak ada aliran listrik yang mengalir. Dia menyebut ada koordinasi yang tidak baik antara PLN dan Aneka Tambang (Antam) sebagai anak perusahaan BUMN. "Belum lagi ada indikasi proses tender tidak transparan," jelas Abdul. 

Abdul Wahid (Indragirione)

Abdul memberikan saran agar kondisi seperti ini tidak terjadi lagi di beberapa proyek pembangunan lainnya yang saat ini masih berjalan di wilayah Indonesia. "Banyak yang harus diperbaiki, jiwa entreprenur pimpinan BUMN masih kurang, lebih banyak jiwa birokratifnya," jelas Abdul. 

Sebenarnya bila pasokan listrik belum ada rasanya aneh karena tender lelang pengadaan power plant digelar pada 2017 silam, namun proses tender jalan di tempat karena belum ada kesepakatan di beberapa pihak yang jalani proses tender tersebut. Dalam surat yang dibuat PLN kepada pihak Aneka Tambang sebagaimana tertulis bahwa PLN menawarkan harga sebesar Rp 595,65 per kilo watt per hour (kwh).

Namun kabarnya bukannya memberikan tanggapan, Aneka Tambang malah membuka tender baru dan menggandeng pihak ketiga atau dari swasta sebagai procurement agent. Abdul Wahid pun menegaskan bahwa kejadian ini harus diketahui oleh pimpinan BUMN termasuk Menteri BUMN, Erick Tohir agar bisa mengkordinasi agar pembangunan segera rampung.

Ilustrasi Smelter Feronikel (Sudut Energi)