Ngeri-Ngeri Sedep, Mikroplastik Ditemukan di Plasenta Bayi dalam Kandungan!

Ngeri-Ngeri Sedep, Mikroplastik Ditemukan di Plasenta Bayi dalam Kandungan!

Partikel mikroplastik ditemukan di plasenta bayi yang belum lahir untuk pertama kalinya. Tentu saja ini jadi masalah yang sangat memprihatinkan buat kita semua.

Dampak kesehatan mikroplastik dalam tubuh masih belum diketahui. Tetapi para ilmuwan mengatakan mikroplastik membawa bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang atau mengganggu sistem kekebalan tubuh yang sedang berkembang. 

Kenapa bisa sampai plasenta? Partikel tersebut kemungkinan besar telah dikonsumsi atau dihirup oleh ibu.

# Mikroplastik Ditemukan di Lebih dari Satu Wanita Mengandung

Tak hanya di seorang ibu hamil. Partikel plastik ini ditemukan di plasenta empat wanita sehat yang memiliki kehamilan dan kelahiran normal. Mikroplastik terdeteksi di sisi janin dan ibu dari plasenta dan di selaput tempat janin berkembang.

Selusin partikel plastik ditemukan. Meski hanya sekitar 4% dari setiap plasenta yang dianalisis, bagaimanapun, hal ini menunjukkan bahwa jumlah mikroplastik yang ada di luar sana sangat tinggi. 

Semua partikel yang dianalisis adalah plastik yang telah diwarnai biru, merah, oranye atau merah muda dan mungkin berasal dari kemasan, cat atau kosmetik, dan produk perawatan pribadi.

# Kemungkinan Besar Juga Ada di Tubuh Bayi

Mikroplastik dari gliter yang sering kita pakai untuk kosmetik atau atau prakarya (chemicalsinourlife.echa.europa.eu)

Mikroplastik adalah butiran atau partikel plastik yang sebagian besar berukuran 10 mikron (0,01 mm), yang berarti cukup kecil untuk dibawa dalam aliran darah.

Partikel yang ada di plasenta ini kemungkinan besar telah memasuki tubuh bayi, tetapi para peneliti tidak dapat menilai ini.

“Ini seperti memiliki bayi cyborg: tidak lagi hanya terdiri dari sel manusia, tetapi juga campuran entitas biologis dan anorganik,” kata Antonio Ragusa, direktur kebidanan dan ginekologi di rumah sakit San Giovanni Calibita Fatebenefratelli di Roma

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Environment International, para peneliti menyimpulkan: 

“Karena peran penting plasenta dalam mendukung perkembangan foetus dan bertindak sebagai media dengan lingkungan eksternal, keberadaan partikel plastik yang berpotensi berbahaya ini tentu jadi masalah yang harus mendapat perhatian besar. 

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menilai apakah keberadaan mikroplastik dapat memicu respons kekebalan atau dapat menyebabkan pelepasan kontaminan beracun, yang mengakibatkan bahaya. "

Pantai yang sudah tercemar oleh sampah mikroplastik (greenqueen.com.hk)

Efek potensial mikroplastik pada janin termasuk penurunan pertumbuhan janin, kata mereka.

Saat ini polusi mikroplastik memang telah mencapai sebagian besar planet ini. Dari puncak Gunung Everest hingga lautan terdalam. Orang bahkan tanpa sadar telah mengonsumsi partikel kecil ini melalui makanan dan air, dan udara.

Sediiiihhh~

Air laut yang sudah tercemar oleh berbagai sampah (weather.com)