Ini Alasan Ilmiah Kenapa Wanita Lebih Mudah Depresi, Jumlahnya Lebih Banyak

Wanita lebih rentan kena depresi disebabkan karena beberapa hal ini. Jaga diri ya gengs.

Menurut survei dan penelitian, wanita lebih mudah mengalami depresi daripada pria. Kamu mungkin bertanya mengapa ada kesenjangan gender dalam depresi?

Lebih banyak wanita yang menderita depresi, sementara lebih banyak pria menderita masalah seperti harga diri, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, dan kemarahan yang tidak terkendali. 

Meskipun ini tampak seperti stereotip gender yang khas, namun itu benar. Jenis depresi tertentu biasanya khusus dialami perempuan seperti depresi pascapersalinan. Tidak jarang sang ayah juga bisa menderita depresi pascapersalinan, namun sangat jarang terjadi.

Peneliti telah mengesampingkan alasan sosial ekonomi termasuk pelecehan, pendidikan rendah, dan pendapatan untuk perbedaan kasus depresi antara pria dan wanita.

Di negara maju seperti AS, Kanada, dan Eropa Barat, persentase wanita yang menderita depresi lebih tinggi daripada pria dibandingkan dengan negara berkembang seperti India, dan negara terbelakang seperti negara-negara Afrika sub-Sahara.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor biologis mungkin menjadi penyebab mengapa depresi lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Depresi banyak menyerang wanita (dnaindia.com)

Memahami hal ini dapat menghasilkan perawatan yang lebih baik. Dalam sebuah studi yang dilakukan pada saudara kembar fraternal, terlihat bahwa wanita lebih sensitif terhadap hubungan interpersonal, sedangkan pria lebih sensitif terhadap karir eksternal dan faktor-faktor yang berorientasi pada tujuan.

Menariknya selama pra-pubertas, baik anak laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki risiko depresi sedangkan selama masa pubertas, anak perempuan menunjukkan kecenderungan yang lebih tinggi terhadap depresi.

lebih rentan dari pria (elephantjournal.com)

Para peneliti menghubungkan ini dengan perubahan hormon.

 Wanita berisiko lebih tinggi mengalami depresi pada beberapa tonggak penting dalam siklus hidup hormonal mereka, yaitu selama masa pubertas, sebelum menstruasi, setelah kehamilan, dan sebelum menopause.

Ini menyiratkan bahwa perubahan hormonal wanita dapat menjadi pemicu depresi. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan kontrasepsi oral memiliki kasus depresi dan kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan non-pengguna sehingga menyarankan bahwa mengawasi estrogen mungkin membantu.

Jadi memang bener gengs, kalau wanita lebih mudah terkena depresi daripada pria.

Karena hormon (gendermed.org)