Warganet China Anggap 'Upah Ganti Rugi' Cerai Masih Kurang, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Dinilai Terlalu Rendah!

Warganet China Anggap 'Upah Ganti Rugi' Cerai Masih Kurang, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Dinilai Terlalu Rendah!

Mulai tahun 2021 ini, pemerintah China menetapkan sebuah aturan bahwa pria yang bercerai dengan istrinya harus memberikan 'Upah Ganti Rugi pada mantan istri sebagai ganti rugi atas pekerjaan rumah tangga yang sudah dilakukan sang istri selama menikah.

Ganti rugi yang diberikan kepada mantan istri ini bukan tanpa alasan. Sebab menurut data Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), kalangan perempuan di China menghabiskan hampir empat jam sehari untuk pekerjaan yang tidak dibayar.

# Undang-Undang Perdata Baru 

Putusan pengadilan itu muncul setelah China memberlakukan Undang-Undang perdata yang baru.

Berawal dari seorang pria bermarga Chen tahun lalu yang menggugat cerai istrinya setelah menikah sejak tahun 2015. Sang istri, Wang, kemudian meminta ganti rugi finansial dengan alasan suaminya tak pernah melakukan tanggung jawabnya dalam pekerjaan rumah, apalagi mengurus putra mereka.

Chen pun kemudian diperintahkan hakim untuk membayar tunjangan bulanan kepada mantan istrinya itu sebesar 2.000 yuan (sekitar Rp4,3 juta), selain pembayaran tunai sebesar 50.000 yuan (sekitar Rp109 juta) atas segala pekerjaan rumah yang sudah dilakukan Wang sendirian. 

# Ganti Rugi 50.000 yuan Dianggap Masih Terlalu Sedikit

Seorang wanita yang pada akhirnya harus bercerai setidaknya mendapat 50.000 yuan atau setara Rp109 juta beserta tunjangan bulanan dari mantan suaminya yang bekerja tanpa diupah.

Kantor urusan perceraian di China (akurat.co)

Aturan ini tentu mengundang banyak perdebatan di dunia maya China. Pasalnya, warganet di sana merasa ganti rugi ini masih dianggap terlalu sedikit. 

Beberapa warganet beranggapan bahwa ganti rugi 50.000 yuan atas pekerjaan rumah tangga selama lima tahun itu masih terlalu sedikit. "Saya sulit berkata-kata, pekerjaan seorang ibu rumah tangga ternyata dinilai rendah.

Di Beijing, menyewa pengasuh selama setahun saja sudah berbiaya lebih dari 50.000 yuan," kata seorang netizen.

# Seruan pada Wanita Agar Tetap Berkarier Setelah Menikah

Jumlah angka ganti rugi untuk mantan istri dianggap terlalu rendah (health.grid.id)

Warganet lainnya menilai bahwa kaum laki-laki seharusnya mengemban lebih banyak pekerjaan rumah tangga. Kalangan warganet juga menyerukan imbauan agar kaum perempuan sebaiknya tetap melanjutkan karier setelah menikah.

"Ibu-ibu, ingatlah agar selalu mandiri. Jangan lepas karier setelah menikah, carilah jalan keluar sendiri," demikian tulis seorang warganet.

Sementara warganet lain menilai bahwa kaum laki-laki harus mengemban lebih banyak pekerjaan rumah tangga. Mereka juga menyerukan agar kaum perempuan mendahulukan karier ketimbang pernikahan. 

Bener juga sih ges, sebaik dan semulia apa pun jadi ibu rumah tangga. Wanita harus jadi sosok yang mandiri yang punya pendapatan sendiri.

Tokoh Zhang Xin, pengusaha sukses wanita di China (id.wikipedia.org)