Kematian adalah keniscayaan. Semua makhluk hidup, termasuk manusia pada akhirnya akan mati. Hanya waktu kematiannya saja yang tidak tahu kapan.
Namun ternyata, teori kematiaan yang merupakan keniscayaan tersebut bisa dibantah oleh kelompok ilmuwan. Sebab menurut mereka, manusia mungkin saja hidup kekal. Alasannya?
Ada beberapa hal yang menurut para ilmuwan memungkinkan manusia untuk tidak mati. Antara lain:
# Teknologi di bidang komputasi dan biomedis dapat mensiasati kematian
Ian Pearson, seorang futurologis asal Inggris mengemukakan bahwa manusia bisa meraih keabadian di tahun 2050. Mantan ilmuwan roket dan teknisi informasi ini menambahkan bahwa tingkat kesuksesan rencana keabadian pada sekitar 30 tahun mendatang adalah sebesar 85%.
Bahkan ia bersama tim penelitinya menyatakan bahwa ada 3 solusi untuk membuat manusia hidup kekal.
Yaitu:
1. Terapi Regeneratif
Penekanan utama penelitian yang dilakukan Pearson dan tim adalah oada adopsi strategi rekayasa genetika. Dengan begitu penuaan sel bisa dicegah dan dibalik. Ia bahkan menyebutkan bahwa ada salah satu alat berbasis bakteri yang bisa memperbaiki gen, yaitu CRISPR-Cas 9.
Menurut Pearson, dengan bantuan printer 3D, organ dan bagian tubuh manusia sangat mungkin bisa ditumbuhkan ulang menggunakan stem-cells.
Proses regenerasi sel (usana-essential.blogspot.com)
2. Menghubungkan Keseluruhan Otak dengan Sistem Operasi
Salah satu hambatan membuat tubuh manusia berfungsi optimal ketika usianya tua adalah ketidaksesuaian pikirannya pada kondisi terkini. Jadi, menurut Pearson, jika manusia ingin abadi ia membutuhkan interface komputer dan otak (BCIs) yang bisa menghubungkan keseluruhan otak dengan sistem operasi.
Dengan teknologi macam ini, diperkirakan manusia bisa tetap duduk santai atau tidur dalam kapsul canggih. Sementara interaksi dengan lingkungan dan orang lain diwakilkan robot.
Perkiraan tersebut sangat masuk akal. Terutama mengingat sekarang telah banyak operasi bedah yang menggunakan teknologi serupa. Sehingga memungkinkan dokter di belahan bumi lain melakukan pembedahan di tempat berbeda menggunakan bantuan robot.
Ilustrasi sistem operasi untuk otak (sulselsatu.com)
3. Masuk dalam Matriks
Tidak hanya dua solusi di atas. Pearson pun memprediksi bahwa nantinya tidak sedikit manusia yang nantinya merasa cukup dengan dunia fisik. Dan kemudian memilih hidup di dunia yang tersimulasi. Konsep ini bahkan telah lama digaungkan oleh Transhumanis.
Konsep kehidupan seperti ini mirip seperti game. Jadi fisikmu hanya diam, tapi pikiran atau otakmu sepenuhnya hidup dan menjalani kehidupan.
Itu tadi beberapa pendapat Pearson yang juga hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa ternyata manusia bisa hidup abadi. Meskipun kedengerannya sangat mungkin, tapi tentu tidak semua orang bisa mendapatkan hidup yang kekal.
Mungkin orang-orang yang punya privilese atau yang kayak raya aja sih yang bisa.
Teknologi seperti itu kan butuh uang yang sangat banyak ya? Gimana menurutmu?
Ilustrasi tentang dunia matriks (vulture.com)