Kebijakan baru WhatsApp jadi kontroversial dan banyak yang gak setuju. Karena orang gak mau data mereka disalahgunakan. Kebijakan baru bakal berlaku pada 15 Mei mendatang. Isinya adalah mengenai berbagi data dengan Facebook.
Pada tanggal 15 Mei, pengguna akan mendapat penyataan untuk menyetujui kebijakan tersebut. Jika tidak setuju, fitur WhatsApp gak bisa digunakan seluruhnya.
WhatsApp mengatakan, gak langsung menghapus akun pengguna kalau gak setuju kebijakan barunya. Pengguna masih bisa menerima panggilan dan notifikasi. Tapi gak bisa baca pesan gengs.
WhatsApp bakalan ngasih pemberitahuan terus hingga pengguna setuju sama aturan yang baru. Kalau gak mau juga bakalan dipertimbangkan jadi pengguna gak aktif. Akunnya bisa dihapus setelah 120 hari.
"Untuk menjaga keamanan, membatasi retensi data, dan melindungi privasi pengguna kami, akun WhatsApp akan dihapus setelah tidak aktif selama 120 hari. Tidak aktif berarti pengguna belum terhubung ke WhatsApp," tulis WhatsApp.
Kebijakan WhatsApp (middleesteye.net)
WhatsApp APAC Communications Director Sravanthi Dev mengatakan, WhatsApp ingin transparan dengan penggunanya, selain membantu meningkatkan pengalaman layanan di aplikasi percakapan mereka.
Menurut Sravanthi, pembaruan tersebut sebenarnya untuk memfasilitasi perusahaan yang menggunakan API WhatsApp, atau mereka yang terhubung dengan layanan analitik.
"Semua terserah Anda (pengguna WhatsApp), apakah ingin berinteraksi dengan bisnis (perusahaan yang menggunakan API WhatsApp) atau tidak," kata Sravanthi.
Sebagai informasi, Application Programming Interface (API) adalah salah satu bisnis layanan WhatsApp untuk perusahaan-perusahaan besar. API ini berbeda dengan akun WhatsApp Business yang lebih menyasar usaha kecil.
Pengguna API WhatsApp adalah perusahaan yang mengelola pelanggan dalam jumlah besar, misalnya operator seluler, maskapai penerbangan, atau e-commerce. Para perusahaan tersebut bisa memanfaatkan API untuk mengetahui minat dan kebutuhan pelanggan. Sehingga bisa meningkatkan pelayanan dan menyediakan produk yang dibutuhkan.
Banyak yang kontroversial (medium.com)
Data percakapan bisa diakses oleh WhatsApp dan pihak ketiga pengguna API. Pengguna yang menggunakan akun bisnis tidak akan dilindungi enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption) dan bisa dikelola pihak lain.
Tapi perusahaan itu gak bisa dengan mudah mengntip percakapan pengguna WhatsApp. Sebab, untuk menggunakan API, WhatsApp memiliki persyaratan yang ketat tentang pengelolaan data.
Data yang tersimpan di server perusahaan pihak ketiga diklaim tetap aman.
"Kami memiliki persyaratan yang ketat untuk menyetujui seseorang (perusahaan) menggunakan API kami, perusahaan harus memiliki standar praktis yang tinggi," ujar Sravanthi.
Gimana gengs? Masih bakalan setia pakai WhatsApp?
Ada pihak ke tiga (danangmike.com)