Kisah Hijrah Irfan Sembiring Sebelum Meninggal: Bikin Band Metal Hingga Dapat Hidayah

Irfan Sembiring justru dapat hidyah ketika manggung bareng band Metalica.

Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Musisi Irfan Sembiring meninggal dunia pada Selasa (16/2/2021).

Kabar duka tersebut disampaikan oleh pengamat musik Adib Hidayat, di akun Instagram-nya pada Selasa (16/2/2021) pukul 14.00 WIB.

"Berita duka Irvan "ROTOR" Sembiring wafat, Selasa (16/2/2021). Tahun 1993 ROTOR membuka konser @metallica di Lebak Bulus, Jakarta. Debut album mereka ‘Behind the 8th Ball” (Airo) baru saja dirilis ulang @elevationrecs dalam format vinyl. Selamat jalan Bung Irvan Sembiring," tulis Adib dalam unggahannya.

Mengutip Encylopaedia Metallum The Metal Archives, Irfan Sembiring lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 2 Maret 1970. Sebelum membuat band ROTOR tahun 1991, Irfan turut mendirikan dan ambil bagian sebagai vokalis merangkap gitaris di grup band Sucker Head pada periode 1989-1992.

Dalam wawancara bersama Soundless TV yang diunggah di YouTube pada 2 Juli 2019, Irfan menjelaskan alasannya keluar. Karena perbedaan visi dalam bermusik. Visinya bermusik metal adalah untuk memainkan lagu-lagu buatan sendiri dan tidak hanya memainkan lagu karya band metal dari luar negeri.

Meski berkarir dengan musik metal, tapi Irfan giat belajar agama juga gengs. Tapi dia menolak disebut telah hijrah. Lebih nyaman dikatakan masih belajar.

Irfan justru mendapatkan hidaya untuk belajar agama dan mendekat kepada Tuhan pas iketemu band cadas Metallica.

"Hidayah awal itu waktu main sama Metallica karena waktu itu kita di backstage kita bareng sama Metallica. Kita makan malam dan siang itu satu ruangan dan satu meja sama Metallica, tapi ambil sendiri karena prasmanan. Nah, selama di belakang panggung, selain nyiapin buat Rotor, gue juga belajar karena gue seneng belajar," kata Irfan.

Irfan Sembiring meninggal (voi.id)

Saat berada di belakang panggung, Irfan mengamati setiap persiapan dan ap saja yang dilakukan kru Metallica. Dari sini dia menemukan sesuatu.

"Gue pengin belajar, gimana caranya band superstar menyiapkan konser. Gue perhatiin satu-satu, krunya gue perhatiin, terutama Metallica, tapi gua nggak mau ceritain apa yang mereka lakukan karena itu aib," ujarnya.

"Jadi ketika di belakang panggung gua lihat, 'wah nggak asyik kalau kayak gini.' Ada sisi baik yang Allah letakkan di hati gue. Jadi gue berpikir, kalau gue terus berkarier dalam musik dan jadi superstar seperti mereka, gue akan bertingkah laku seperti mereka. Kalau lu ikutin seseorang, lu akan jadi seperti dia," katanya.

Sejak saat itu Irfan mulai memikirkan apa yang selama ini dia laukan. Dia takut melakukan kesalahan dan berbuat gak baik.

"Kalau gue berjuang terus nanti akan tur dunia juga seperti mereka walaupun mungkin nggak sebesar mereka," katanya.

Mendirikan Rotor (pikiran-rakyat.com)

"Dalam hati gue udah galau itu. Gue udah salah jalan, tapi gue juga nggak tahu mana jalan yang benar," ujar Irfan lagi.

Hidayah selanjutnya dialami Irfan Sembiring ketika memperhatikan perilaku penonton. Irfan merasa bahwa tidak ada satupun penonton yang sepenuhnya memberikan dukungan untuk bandnya.

"Hidayah kedua adalah ketika gue manggung. Gua kan frontman, gue ada di posisi tengah. Lampu sorot ke penonton itu terang banget. Gue nontonin penonton, mereka teriakin (mengelukan) Rotor, tapi nggak ada satupun yang pakai kaus Rotor," kata Irfan.

"Gue bukan mengecilkan penonton, tapi dalam hati gua aja nih, ternyata gua nggak bisa mendapatkan fans yang sejati dalam dunia musik. Mereka senang Rotor, tapi mereka juga senang dengan band lain. Jadi gue pikir, ini salah nih," sambungnya.

"Sebenarnya gue nih belum hijrah, kalau udah hijrah sih diwawancarai begini gue nggak mau. Hahahaha," ujarnya.

Bagi Irfan dia baru belajar dan belum pantas disebut hijrah. Karena hijrah bukan main-main dan gak mudah.

"Ada artis baru dua hari pakai jilbab dibilang hijrah. Belum hijrah. Sebelum hijrah itu kita tobat dulu. Tobat aja ada empat tahap (menyesali kesalahan, tidak mengulanginya lagi, menggantinya dengan perbuatan baik, mengajak orang lain untuk meninggalkan maksiat yang sama). Kalau empat tahap itu dilewatin dan lu udah Istiqamah selama bertahun-tahun dan sudah terbukti, maka itu baru bisa dibilang hijrah," ujar Irfan menjelaskan.

Alhamdulilllah... diakhir hayatnya Irfan gigih belajar agama dan mendekatkan diri pada Allah SWT.

Sempat hijrah (mancode.id)