Wacana Pemangkasan Libur Lebaran 2021 Dikritik, Gimana Menurutmu?

Wacana Pemangkasan Libur Lebaran 2021 Dikritik, Gimana Menurutmu?

Wacana pemerintah memangkas libur Hari Raya Idulfitri 2021 banyak dikritik. Sebab, nggak ada jaminan penyebaran Covid-19 bakal menurun meskipun libur diperdendek.

"Libur lebaran diperpendek? Emang ngaruh? Sekarang aja sdh WFH. 2 hari libur, pergi ke Bali dan WFH disana sampai seminggu. Pada bae. Mending fokus kontrol Prokes biar tidak kendor," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Faisol Riza dikutip dari Instagram pribadinya @faisol8418, Kamis, (18/2/2021) kemarin.

Ketua Komisi VI itu menilai jatah libur lebaran pada tahun ini sebaiknya dinormalisasi. Di sisi lain, pemerintah mencari upaya lain agar penyebaran covid-19 dapat ditekan.

Salah satu hal yang harus dilakukan pemerintah, yaitu mengawasi protokol kesehatan. Setiap daerah harus bekerja maksimal memantau kegiatan warga selama lebaran.

"Tugas pemerintah mengatur agar libur tidak terjadi penumpukan dan melanggar prokes (protokol kesehatan)," ujar dia.

Hal tersebut seiring dengan keputusan pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengusulkan libur Idulfitri 2021 dipangkas. 

Postingan Ketua Komisi VI, Faisol Riza (Instagram)

Pemangkasan berlaku juga bagi libur panjang hingga pergantian tahun 2022 nanti.

Selain memangkas hari libur, Aparatur sipil negara (ASN) juga tidak boleh ke luar daerah. Bagi yang melanggar bakal mendapat sanksi.

Usulan itu disampaikan untuk meminimalisasi potensi penyebaran covid-19. Sebab, peningkatan kasus baru virus korona masih tinggi di Indonesia.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo (Pikiran Rakyat)

Menurut kamu gimana gengs? Apakah benar bahwa tanggal libur yang dipangkas ini memang efektif untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia?

Silakan berkaca pada tahun 2020 lalu. Meskipun sudah diterapkan imbauan di rumah saja dan PSBB yang menghancurkan perekonomian negara toh nyatanya korban Covid-19 ini tetap saja berjatuhan.

Percuma libur dan cuti bersama dipangkas kalau kesadaran masyarakatnya masih rendah. 

Semoga aja dengan dipangkasnya hari libur dan cuti bersama para pekerja ini tidak kelelahan karena terlalu banyak kerja dan kurang piknik ya. 

Ilustrasi Libur dan Cuti Bersama 2021 (Tribun Jogja)