Sebuah pecahan tulang yang sudah disimpan oleh Gereja Santi Apostoli di Roma karena dipercaya merupakan milik salah satu rasul Yesus ternyata milik orang lain.
Berdasarkan hasil penelitian yang terbit di Jurnal Heritage Science pada 29 Januari, ternyata tulang tersebut bukan milik murid Yesus yang selama ini diyakini.
Arkeolog Sains di University of Southern Denmark, Kaare Lund Rasmussen, mengatakan bahwa dari hasil penelitian tersebut, terbukti bahwa pecahan tulang tersebut kemungkinan milik orang lain.
Sebab, St. James yang dianggap saudara Yesus dan tadinya diyakini merupakan pemilik tulang tersebut, hidup di abad pertengahan masehi.
# Hasil Penelitian Arkeologi Sains University of Southern Denmark
Berdasarkan hasil penelitian, tulang yang tersimpan selama 1500 tahun itu diduga berasal dari tahun 214 dan 340 Masehi. Bangsa Romawi diketahui memindahkan peninggalan para pahlawan Kristen dari kuburan ke gereja-gereja yang digunakan untuk ibadah setelah Kristen jadi agama resmi kekaisaran di tahun 380 M.
University of Southern Denmark (mladiinfo.eu)
Pernyataan yang dirilis niversity of Southern Denmark menjelaskan bahwa pecahan tulang tersebut dibawa ke Gereja Santi Apostoli pada abad ke-6 M.
Tulang tersebut dibawa bersama fragmen Tibia dan kaki mumi yang diduga milik rekan rasul St. Philip.
# Hasil Pengukuran Rasio Isotop Karbon oleh Ilmuwan
Para ilmuwan melakukan pengukuran rasio isotop karbon sampel, dalam penanggalan radiokarbon. Karena beberapa isotop karbon meluruh lebih cepat daripada yang lain. Jumlah yang tersisa dalam sampel menunjukkan kapan benda itu terakhi berada pada sesuatu yang hidup.
Rasmussen mengatakan bahwa proses tersebut menghasilkan tanggal identik untuk kolagen dan asam amino. Antara tahun 214 dan 340 M.
Para peneliti sejujurnya tidak tahu dari mana asal tulang paha dan sisa-sisa lainnya. Peneliti pun tidak mengetahui siapa yang mengangkutnya ke gereja pada abad keenam.
Pecahan tulang paha yang diyakini milik saudara Yesus (sains.sindonews.com)
“Kami menganggap sangat mungkin, bahwa siapa pun yang memindahkan tulang paha ini ke gereja Santi Apostoli, percaya itu milik St. James. Mereka pasti telah mengambilnya dari kuburan Kristen, jadi itu milik salah satu umat Kristen awal, itu tak tahu itu rasul atau bukan," ungkap Rasmussen.
Penemuan ini membuktikan bahwa dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan ada banyak hasil pembuktian yang mencerahkan. Kita juga gak boleh terlalu menerima pengetahuan terutama di masa lalu sebagai sebuah kebenaran mutlak. Sebab pengetahuan terus berjalan dan berkembang.
Lukisan wajah Saint James (sangsabda.wordpress.com)