Harga Kedelai Dunia Naik, Siap-siap Tempe Melambung Lagi

Harga Kedelai Dunia Naik, Siap-siap Tempe Melambung Lagi

Siapa nih suka makan tempe? Yups, jangan salah. Makanan sarat gizi berbahan kedelai yang murah meriah dan bisa diolah jadi berbagai kudapan ini nampaknya nggak boleh lagi dipandang sebelah mata ya.

Tapi sayangnya gengs, harga kedelai dunia diperkirakan akan kembali naik Pada Februari 2021 ini. Harga kedelai impor diprediksi menjadi sekitar Rp 9.500 per kilogram di tingkat perajin tahu dan tempe.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Syailendra, mengatakan saat ini harga kedelai impor di tingkat perajin tahu dan tempe secara umum berada di kisaran Rp 9.100 per kilogram hingga Rp 9.200 per kg.

Syailendra mengatakan, dengan kondisi tersebut maka otomatis akan terjadi kenaikan harga tahu yang sebelumnya Rp 600 per potong menjadi berkisar Rp 650 per potong dan harga tempe yang sebelumnya Rp 15.000 per kg menjadi sekitar Rp16.000 per kg.

Ilustrasi Kedelai yang Baik dalam Pembuatan Tempe (Google)

"Kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang," kata Syailendra dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/1/2021) kemarin.

Tapi, tenang, Syailendra mengatakan, stok kedelai sampai saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. 

Kementerian Perdagangan menjamin kedelai akan selalu tetap tersedia dan industri perajin tahu dan tempe akan terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kenaikan harga kedelai impor.

Proses Pencucian Kedelai dalam Pembuatan Tempe (YouTube)

"Penyesuaian harga tahu dan tempe di pasar merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Sebabnya, mayoritas kebutuhan kedelai Indonesia masih dipenuhi melalui impor dan dipengaruhi pergerakan harga kedelai dunia yang berdampak pada harga bahan baku kedelai untuk tahu dan tempe di Indonesia," lanjut Syailendra.

Kemendag akan memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga, guna memastikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar.

Syailendra mengimbau para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok secara rutin kepada perajin tahu dan tempe anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti provinsi, maupun Kopti kabupaten/kota seluruh Indonesia.

"Diharapkan produksi tahu dan tempe tetap terus berjalan dan masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau," kata Syailendra.

Kebayang nggak sih, tempe yang kelihatannya sepele itu proses pembuatannya panjang loh. Mulai dari penyortiran kedelai, pencucian, perebusan, pencuian ulang, proses fermentasi hingga ke proses pengemasan. Butuh waktu dan kesabaran yang nggak sedikit loh.

Proses Perebusan Kedelai dalam Pembuatan Tempe (YouTube)

Makannya bersyukurlah, kalau dikasih lauk tempe tuh jangan suka bilang "Yah, tempe lagi tempe lagi! Ngambeg kan tuh si tempe."

Proses Pengemasan dalam Pembuatan Tempe (Mattanews.co)