Tujuan Vaksinasi untuk Kesehatan Kok, Asal Kamu Baca Tips Berikut Ini

Tujuan Vaksinasi untuk Kesehatan Kok, Asal Kamu Baca Tips Berikut Ini

Program vaksinasi utamanya terkait Covid-19 di Indonesia sudah dimulai per 13 Januari 2021 lalu dengan ditandai suntikan vaksin corona buatan Sinovac Biontech, CoronaVac, pertama kali kepada Presiden RI Jokowi.

Kemudian menyusul nantinya AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer yang kemungkinan datang pada pertengahan 2021.

Tapi, langkah cepat Indonesia yang sudah memulai vaksinasi dengan datangnya Sinovac kini tengah menjadi perbincangan netizen internasional.  

Misalnya aja Malaysia yang cemburu karena hingga saat ini mereka belum mendapatkan vaksin. Kemudian Jerman yang mengapresiasi pemberian vaksin di Indonesia ke kelompok masyarakat dengan usia yang muda terlebih dahulu dibandingkan lanjut usia (lansia).

Pertanyaannya, kenapa rakyat Indonesia justru sibuk memperdebatkan perlu dan tidaknya vaksin, atau aman dan tidaknya vaksin?  

Padahal, saat ini beberapa negara masih ngantri untuk mendapatkan vaksin, loh. 

Terlebih di tengah pandemi dan di saat lonjakan kasus semakin menggila serta tidak terkontrol meski berbagai upaya udah dilakukan.  

Mungkin, hal tersebut dikarenakan pengetahuan masyarakat mengenai vaskin masih sangat kurang. Terlebih pemberian vaksin rata-rata diberikan saat kita masih usia balita. Jadi ya wajar aja kalau udah gede lupa dan ngerasa nggak butuh.

Sebenarnya vaksin bukanlah hal baru di dunia, karena sudah ada sejak 1000 tahun lalu. Pertama kali ditemukan adalah vaksin cacar oleh Edward Jenner, seorang dokter dari Berkeley sebuah desa di Inggris pada 1796.  

Artinya, jauh sebelum pandemi Covid, dunia sudah mengenal berbagai jenis vaksin yang memang lahir karena pandemi. Seperti yang saat ini kita kenal seperti vaksin polio, kolera, cacar dan banyak lagi.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (KlikDokter)

Vaksin adalah zat yang sengaja dibuat untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu, sehingga bisa mencegah terjangkit dari penyakit tersebut.  

Vaksin terbuat dari virus yang dilemahkan yang akan membantu tubuh mengenali virus asli dan melatih sistem imun untuk melawannya.

Apakah vaksin aman, jawabannya adalah iya. Kalaupun sejauh ini ada efek tidaklah berat, misalnya pegal, nyeri di tempat suntikan, kemerahan, lemas, demam, mual, perubahan nafsu makan.  

Hal ini wajar karena ketika vaksin masuk ke tubuh maka reaksi tubuh mengenali sebagai benda asing sehingga butuh waktu untuk beradaptasi atau diterima tubuh.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (KlikDokter)

 

Beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan sebelum kita divaksin adalah:

1. Riwayat kesehatan

Ceritakan kepada petugas medis jika memiliki sakit tertentu, karena beberapa sakit tidak diperkenankan untuk mendapatkan vaksin.  Itu sebabnya calon penerima vaksin perlu jujur.

2. Pastikan tubuh dalam kondisi sehat dan fit

Maksudnya ketika vaksin diberikan jangan dalam keadaan tubuh kelelahan ya. Kelelahan atau kurang tidur dapat membuat tensi darah menjadi rendah. 

Biar gimanapun, tubuh yang segar, sehat, dan fit jauh lebih siap menerima vaksin nantinya.

3. Konsumsi sayur dan buah segar 

Makanan bergizi akan sangat membantu meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh. Boleh juga mengonsumsi vitamin tapi sayuran dan buah segar jauh lebih baik karena alami, dan juga mengandung nutrisi lainnya.

4. Jangan stress atau ketakukan 

Ketika divaksin, tubuh harus rileks dan tenang. Ketegangan bisa mengakibatkan tensi naik

Di luar pro dan kontra vaksin Covid-19, tujuan pemberian vaksin adalah membangun sistem imun atau kekebalan tubuh.

Lebih lanjut, menerima atau menolak pemberian vaksin adalah hak kita, namun menjaga kesehatan dan tetap mematuhi protokol kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Kemenko PMK)