Kisah Wanita Belanda Jualan Mie Ayam Di Yogyakarta, Murah Cuma Rp 7.000 Rupiah

Kalau kamu makan mie ayam eh yang jualan bule, kaget gak gengs?

Banyak warga negara asing yang berlibur di Jogja. Karena emang Jogja atau Yogyakarta merupakan kota wisata. Mau pergi ke pantai hingga pegunungan, wisata sejarah hingga kuliner, semua ada di Jogja.

Mie ayam dan bakso menjadi makanan favorit banyak orang. Harganya terjangkau dan rasanya juga enak. kalau bingung makan apa, pergi aja ke kedai mie ayam dan bakso.

Mie ayam disajikan dengan beragam ciri khas dan citarasa. Ada yang pakai kuah kental dan manis, ditambah dengan aneka toping, dan rasa kuah yang beragam.

Nah, di Jogja ada warung mie ayam yang unik gengs. Namanya Bakso Mi Ayam "Telolet" di Jalan Moses Gatotkaca, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Satu hal yang gak biasa dari kedai mie ayam ini adalah penjualnya. Pemilik kedai adalah perempuan asal Belanda bernama Charlotte Peeters.

Charlotte Peeters melayani pelanggan dengan sangat ramah dan murah senyum. Dia memasak mie ayam sendiri hingga mengantarkan ke palanggan.

Bakso dan Mie ayam (tribunnews.com)

Gak perlu bingung kalau pesen mie ayam di sini, soalnya Charlotte Peeters udah mahir bahasa Indonesia gengs. Dia menikah dengan orang Indonesia bernama Arya Andika Widyana.

"Jadi nenek saya Indonesia, kakek Belanda. Nenek saya dari Sumatera, dia lahir di Lampung, papa saya lahir di Sorong. Kurang lebih usia 10-12 tahun pertama kali ke Indonesia, kemudian 2003, 2006, waktu itu tidak setiap tahun, tapi beberapa kali," ucapnya.

Usaha suaminya bidang pariwasata jadi sepi karena pandemi. Untuk itu, Charlotte Peeters buka kedai mie ayam buat bantu suaminya.

"Kami harus mencari pemasukan yang lain untuk bisa survive," ujar Charlotte Peeters saat ditemui di warungnya, Kamis (21/1/2021).

Charlotte Peeters jualan mie ayam (kompas.com)

Kedua suami istri ini sebenranya udah lama pengen buka usaha bidang kuliner. Sekalian, karena pandemi dan pekerjaan berkurang, buka kedai mie ayam deh.

"Suami kan paling suka bakso dan saya suka mi ayam, ya akhirnya kami membuat keputusan membuka warung mi ayam bakso. Kami buka mulai 17 Agustus 2020 kemarin," ungkapnya.

Charlotte mengaku kurang suka dengan mie ayam yang manis. Di Jogja banyak yang rasa mie ayamnya manis. Untuk itu Charlotte berkali-kali mencoba aneka resep untuk menemukan rasa yang pas.

"Belajar masak mi ayam, sampai sekarang masih belajar, sering ada merasa kurang di sini, masih ada revisi soal rasa. Jadi kami mi ayam lebih gurih, untuk input rasa Belanda itu enggak ada rasanya Indonesia sekali," ungkapnya.

Dia mematok harga yang murah agar masih bisa terjangkau oleh masyarakat. Awal buka Charlotte mematok harga Rp 5000, sekarang udah dinaikin jadi RP 7000. Masih murah ya gengs...

"Kami sendiri merasakan dampak pandemi seperti apa, paling penting untuk kami harga murah, semua orang bisa datang untuk makan, tapi walaupun murah rasanya harus enak," jelasnya.

Soal nama, Charlotte mengaku cuma kepikiran aja. Cari nama yang mudah diingat masyarakat.

"Waktu kami buka memang cari nama, nah sempat kepikiran bikin nama mi ayam bakso Amsterdam atau apa tetapi kami berpikir otomatis ekspektasi orang harus ada rasa Belanda. Akhirnya enggak tau aja tiba-tiba kami dapat telolet dan kami berdua cocok dengan itu dan lucu aja," urainya.

Kalian yang tinggal di Jogja, silahkan mampir ya gengs.

Udah sejak lama pengen bisnis kuliner (suara.com)