Kekuatan Besar Eropa Kirim Kapal Induk ke Laut China Selatan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

kekuatan besar eropa kirim kapal induk ke laut china selatan, apa yang sebenarnya terjadi?

Kejutan besar muncul di Laut China Selatan di awal tahun 2021. 

Dengan hadirnya militer dari Eropa, wilayah yang sejak lama dikuasai China ini mungkin nggak lama lagi akan semakin memanas.

Menurut sebuah laporan terbaru, pada Selasa (5/1/21), militer Eropa mengirim kekuatan tempurnya menuju Laut China Selatan.

Tujuannya untuk ikut menekan tindakan China. Hal itu pun disambut girang oleh Amerika dan Jepang.

Laporan itu mengatakan, kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth dan armada pengawalnya dikirim ke Asia Timur.

Operator Inggris bahkan melintasi Laut China Selatan meskipun ada protes dari pihak China.

HMS Queen Elizabeth juga membawa satu skuadron F-35B dari Korps Marinir AS.

Selain Inggris, kekuatan Eropa lainnya, Prancis juga mengirimkan pasukannya untuk bergabung dengan Jepang dan Amerika tahun ini. 

Kapal-kapal militer di Laut China Selatan (Minews.ID)

Mereka akan melakukan latihan bersama. Sementara, Jerman mengumumkan pengiriman kapal perusak ke Indo-Pasifik.

"Jepang ingin bekerja sama lebih kuat dengan Eropa di bidang pertahanan," kata Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi.

Keputusan negara-negara besar Eropa untuk mengirim pasukan bersama ke Asia adalah kabar baik bagi AS-Jepang.

Ini merupakan langkah sekutu untuk menahan China di Asia, menurut SCMP.

"Apa yang terjadi di Indo-Pasifik tidak hanya memengaruhi Jerman, tetapi juga Eropa," ujar Menteri Pertahanan Jerman.

"Kami ingin lebih banyak bekerja sama dengan Jepang untuk menjaga ketertiban dan hukum internasional di kawasan ini," katanya.

Menteri pertahanan Jepang mengungkapkan harapannya bahwa kapal perang Jerman akan melewati Laut Cina Selatan, di mana Cina mengklaim banyak klaim kedaulatan ilegal.

Skuadron F-35B (JejakTapak.com)

Sejak Perang Dunia II, Jerman selalu menunjukkan keraguan tentang kegiatan militer di luar negeri.

Menurut para ahli, Jerman, Inggris dan Prancis jarang sekali mengirim pasukan ke Indo-Pasifik dan menunjukkan dukungan mereka kepada sekutu AS-Jepang itu. 

Situasi sengketa Kepulauan Senkaku/Diaoyu antara Jepang dan China pun semakin mencekam dalam beberapa bulan terakhir.

Beijing berulang kali mengirim pesawat militer, kapal penjaga pantai, dan kapal penangkap ikan ke pulau-pulau yang disengketakan. Mereka memaksa Jepang untuk merespon.

"Akan sangat bagus bagi Tokyo jika AS-Jepang-Inggris-Prancis-Jerman mengadakan latihan bersama di Pasifik", kata Michito Tsuruoka, profesor keamanan internasional di Universitas Keio.

Desember lalu, Jepang-Prancis-Amerika mengumumkan bahwa tahun ini mereka akan melakukan latihan bersama di pulau terpencil yang terletak di barat daya Jepang.

Tidak jelas apakah Inggris dan Jerman ingin bergabung dengan Jepang, Prancis, dan AS untuk berpartisipasi dalam latihan tersebut.

Annegret Kramp-Karrenbauer, Menteri Pertahanan Jerman (Stuttgarterzeitung.com)