Belum lama ini, masyarakat Indonesia sempat gempar dengan berita pelecehan lagu kebangsaan "Indonesia Raya". Pelecehan itu dilakukan oleh seorang bocah asal Cianjur Jawa Barat yang berinisial MDF.
MDF yang masih duduk di bangku SMP mengunggah video parodi lagu Indonesia Raya dan lambang Garuda Pancasila di laman media sosialnya.
# Mengagetkan Warga Sekitar
Jangankan masyarakat Indonesia, warga sekitar tempatnya tinggal juga kaget. Tak menyangka bahwa anak masih kecil bisa terkena kasus serius.
Begitu pun Agus Mulyadi, Kepala Dusun tempat MDF tinggal. Apalagi, MDF adalah anak dari keluarga berada yang rumahnya merangkap toko serba ada.
"Saya pikir malam itu, ada penangkapan bandar narkoba atau tindak kriminal lain, karena petugas yang datang mengunakan beberapa kendaraan roda empat bertubuh tegap dan tinggi mengunakan jaket kulit hitam. Saya baru tahu bahwa yang ditangkap anak pemilik rumah yang masih di bangku SMP," kata Agus Mulyadi.
Pelaku parodi lagu Indonesia Raya diperiksa polisi (news.detik.com)
# Polisi Membawa MDF dan Orangtuanya untuk Diperiksa
Agus Mulyadi dan warga sekitar rumah MDF heboh ketika rumah MDF ramai wartawan. Namun hingga sore menjelang, rumah bertingkat tiga itu tampak sepi dan terkunci rapat.
Ketika polisi membawa MDF dan orangtuanya, warga masih belum tahu persis ada apa gerangan. Sampai kemudian wartawan yang menunggu di depan rumah memberikan informasi.
"Baru tahu dari wartawan bahwa kasusnya sampai ke Mabes Polri karena mengunggah video," lanjut Agus Mulyadi.
Rumah pelaku parodi lagu Indonesia Raya (tasikmalaya.pikiran-rakyat.com)
AKP Anton, Kasat Reskrim Polres Cianjur mengatakan bahwa koleganya dari personel Kriminal Kepolisian Indonesia telah menangkap pelajar SMP yang mengunggah video parodi lagu Indonesia Raya ke media sosial.
MDF merupakan pelajar kelas III SMP yang masih berusia 15 tahun. Ia didampingi orangtuanya kemudian dibawa ke Jakarta untuk diperiksa.
Kasus pelecehan lagu kebangsaan dan lambang negara ini terungkap atas kerja sama Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia dan Polis Diraja Malaysia.
Polisi Malaysia tadinya memeriksa seorang saksi yang adalah WNI berusia 11 tahun yang tinggal Lahad, Datu, Sabah, Malaysia. Bocah tersebut mengatakan bahwa pelaku yang membuat parodi lagu Indonesia Raya berasal dari Indonesia, pemilik akun YouTube My Asean.
Wah, sedih ya ges. Masih bocah sudah tersandung kasus kriminal. Semoga ini jadi pembelajaran buat kita semua, khususnya orangtua, untuk selalu mendampingi anak kita. Juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Tujuannya supaya anak lebih cinta tanah air.
Sampul video parodi Lagu Indonesia Raya (tasikmalaya.pikiran-rakyat.com)