Kadang... rasa bosan kerap muncul di tengah hubungan asmara. Namun, bukan berarti rasa itu menjadi perusak hubungan yang sudah kita bangun.
Ketika menemukan orang yang tepat, kita seharusnya siap untuk berkomitmen dan jatuh cinta dengan cara yang sama selamanya apapun konsekuensinya dihadapi bersama.
Nyatanya, hal ini sangat sulit diterapkan dalam kehidupan nyata. Bila kamu mulai gelisah, memilih menyendiri dan mungkin sampai menghindari pasangan, ini adalah tanda-tanda kebosanan mulai hadir dalam hubungan.
Jangan biarkan kebosanan membuat kita kehilangan orang yang kita sayangi. Nah, untuk mengatasi rasa bosan dalam hubungan asmara, berikut tips dari ahli.
1. Keluar dari rutinitas
Kristie Overstreet, seksolog klinis dan psikoterapis, mengatakan, memperbaiki keadaan bisa semudah mengubah rutinitas kita.
“Kita mungkin terlalu larut dalam rutinitas dan tak menyediakan waktu untuk menikmati hubungan. Jangan terjebak dalam rutinitas kaku yang mendatangkan kebosanan,” katanya.
Ia menyarankan kita untuk mencoba berkencan dengan pasangan dibandingkan hanya sekadar makan siang bersama. "Ambil hari libur atau hari akhir pekan di mana kita bisa menjauh dari gadget dan bersenang-senang di rumah," ucapnya.
Ia juga merekomendasikan kita dan pasangan untuk merencanakan liburan atau liburan akhir pekan. Hanya membicarakan rencana itu dan saling bertukar pendapat akan membawa kesenangan baru.
Jika masih merasa bosan dengan pasangan, cobalah untuk melakukan kegiatan lain yang membantu memperbaiki keadaan. “Berada di luar dan melakukan kegiatan bersama akan meningkatkan keintiman.
Kita akan meningkatkan kedekatan komunikasi dengan berbicara selama melakoni aktivitas itu,” kata Overstreet. Selain itu, berlibur dengan pasangan juga semakin mendekatkan kita dengan orang tercinta karena kita melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama.
Hal ini, kata Overstreet, membuat produksi endorfin meningkat yang akan membantu kita dan kekasih merasa lebih baik secara fisik. "Seringkali, ini mengarah pada peningkatan keintiman fisik juga, dengan kata lain, seks yang lebih baik," tambahnya.
2. Mulai dari diri sendiri
Mendengarkan kata hati adalah hal pertama yang wajib kita lakukan saat masalah datang dalam hubungan, termasuk rasa bosan. Mungkin bagi kamu, ini terdengar klise.
Tapi, kebosanan bisa jadi pertanda adanya masalah mendasar yang lebih serius. Jika pergi berpetualang bersama, merencanakan kencan romantis, dan mencoba segala hal untuk mengusir kebosanan ini tak berhasil, inilah saatnya untuk melihat lebih dalam.
Kita harus berpikir matang-matang apakah kita masih mencintai pasangan dan ingin mempertahankan hubungan ini. Jika kita masih ingin memperjuangkan hubungan yang kita miliki, dimulai dari diri kita sendiri.
Hal ini, bisa kita lakukan dengan mengontrol tindakan diri sendiri dan menanyakan pada diri sendiri apa yang membuat kita bosan pada pasangan. Pikirkan kembali apa yang telah berubah dalam hubungan dan penyebab rasa bosan itu datang.
Kemungkinan besar kebosanan terjadi karana keadaan pikiran kita sendiri, situasi pribadi atau tekanan yang tak bisa kita atasi. Sering kali kita lupa pada kesalahan diri sendiri dan justru menyalahkan pasangan.
Oleh karena itu, kita sebaiknya berfokus terlebih dahulu pada refleksi diri. "Mungkin ada baiknya kita mencari tahu hal pada diri yang bisa kita perbaiki untuk menyelesaikan masalah pada hubungan," kata Overstreet.
Menurutnya, kedua pihak bertanggung jawab untuk menjadi diri mereka yang paling sehat demi memiliki hubungan yang sehat. Kita juga bisa mengikuti terapi dengan bantuan ahli untuk mengatasi hal ini.
3. Menyadari kebosanan adalah hal yang wajar
Tidak ada hubungan yang sempurna. Masalah muncul dan ketegangan pasti terjadi dalam hubungan. Ada saat baik dan buruk yang bisa terjadi pada hubungan dua manusia.
Saat kita merasa bosan dengan pasangan, meski itu terasa menyebalkan, ingatkan diri kita bahwa dari waktu ke waktu perasaan itu pasti kembali normal. Menurut Overstreet, seseorang tak bisa menjadi spesial di hati orang lain ketika ia terus berubah dan berkembang seiring waktu.
Kita tidak dapat menjadi segalanya yang dibutuhkan seseorang dalam setiap cara dan setiap saat. Jika kita menekankan diri sendiri dan pasangan pada jalan ini, kebosanan pasti terjadi.
Dan tak ada yang bisa hidup dengan standar seperti ini. Jika kebosanan muncul, komunikasikan dengan pasangan. Mungkin kata "bosan" bukan hal yang baik.
Tapi, kita dapat mendiskusikan perasaan gelisah atau kebingungan dengan si dia. Luangkan beberapa hari untuk diri sendiri. Renungkan apa yang kita inginkan dari kehidupan dan mengapa hubungan ini begitu penting bagi kita sejak awal.
“Kita dapat memutuskan apakah kita ingin hidup bersama selamanya dengan orang yang saat ini bersama kita," ucap Overstreet. Jika kita memang ingin orang yang saat ini menjadi kekasih kita sebagai teman hidup, Overstreet menyarankan untuk melanjutkan hubungan ini dengan cara yang sehat.
"Jika tidak, akhiri hubungan dan fokuslah pada apa yang bisa kita perbaiki sebelum memulai hubungan baru," tambahnya.
4. Ikuti intuisi
galau (indozone.id)
Ada saatnya hubungan yang terasa membosankan harus kita akhiri. Ketika kita merasa telah melakukan segala hal yang menjadi tanggung jawab kita untuk memperbaiki hubungan, namun tak berhasil, inilah saat untuk mengakhirinya.
Hidup ini terlalu singkat untuk membuang waktu pada suatu hubungan yang tidak memuaskan. Overstreet mengatakan kita harus mengikuti intuisi.
Bahkan jika kita mencoba memaksa perasaan untuk membuang rasa bosan, akan ada perasaan tidak nyaman, gelisah dan hilangnya rasa bosan itu tak akan berjalan awet.
"Dengarkan intuisi kita yang merupakan suara hati kita," katanya. Jika intuisi berkata ada hal yang tak benar, Overstreet mengatakan, ini saatnya untuk melakukan sesuatu yang berbeda.
Ketika kita sudah mencoba semua hal tapi tak berhasil, sebaiknya kita menyelamatkan diri kita sendiri dengan mengakhiri hubungan ini. Mungkin sudah saatnya kamu harus mengakhiri hubunganmu dengannya dan mulai menata hidupmu.
berpikir (gaya.tempo.co)