Septiadi Pitianta, Satgas Covid-19 PMI Sleman menceritakan pengalaman mistis selama bertugas.
Adi mengatakan, dari 12 kali memakamkan jenazah diduga Covid-19, 11 di antaranya dilakukan saat malam hari.
"Tim kami namakan Tim Pendak Bengi Sobo Makam (tim tiap malam mengunjungi makam) atau TPBSM. Karena setiap memakamkan jenazah kebanyakan pada saat malam," kelakar Adi.
Pria yang akrab dipanggil Adi ini menuturkan, pemakaman biasa dilakukan dini hari. Terkadang, bahkan prosesi pemakaman memakan waktu hingga subuh bahkan pagi hari.
"Sebelum memakamkan, saya bersama teman harus bertemu dengan pemangku wilayah untuk memberitahu bahwa ada pemakaman jenazah di TPU setempat. Biasanya jam 10 malam saya sudah datang ke makam. Bayangkan saja waktu malam seperti itu kami masuk ke dalam lingkungan makam," kisah adi.
Biasanya, ia selalu mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam area pemakaman. Hal serupa juga dilakukan relawan lain yang biasa memakamkan jenazah diduga Covid-19 saat malam hari.
"Jadi kami tetap kulonuwon sebelum masuk dan berdoa juga setelah selesai pemakaman. Artinya kami mencoba menghormati penunggu yang ada di makam tersebut," kata Adi.
Adi bersama timnya pernah beberapa kali mengalami hal mistis saat bertugas.
satgas covid-19 (MediaCenterSembada.com)
Nggak cuma sekadar menampakkan diri, beberapa kali timnya juga diajak berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata.
"Pernah ketika memakamkan di TPU wilayah Kalasan pada bulan April. Biasanya kami mengantar jenazah menggunakan 2 mobil. Satu ambulance untuk personil dan lainnya untuk jenazah. Namun karena pada hari itu harus memakamkan 2 jenazah, alhasil mobil yang biasanya ditumpangi personil juga digunakan untuk membawa jenazah," ujarnya.
Cerita mistis terjadi saat 3 personil yang berada satu kendaraan dengan salah satu jenazah diajak berinteraksi dengan makhluk gaib.
Mereka mengaku mendengar suara tanpa wujud yang mengucapkan terima kasih.
Mereka sempat syok karena tak lama setelah munculnya suara mistis tersebut, tiba-tiba sosok mirip jenazah muncul di dalam mobil.
Pemakaman jenazah covid-19 (KlikDokter.com)
Bayangan menyerupai jenazah itu kemudian menghilang secara tiba-tiba.
Meskipun cukup horor, mereka tetap menjalankan tugas sampai selesai.
Pihaknya merasa beruntung saat memakamkan jenazah ke-11 dilakukan pada siang hari.
Konon, lokasi pemakaman merupakan TPU yang dianggap keramat di wilayah Berbah, Sleman.
"Saya tak habis pikir jika memakamkan pada malam hari. Nisannya saja bisa setinggi dada orang dewasa, makam itu juga dikenal sebagai makam kerabat orang keraton yang cukup keramat. Untung dilakukan saat siang hari," kenang Adi.
Mobil ambulance sering merekam residu negatif (Selusur.id)