Acara televisi Hitam Putih mungkin salah satu acara yang paling banyak diminati di Indonesia. Di acara talkshow ini, kalian bisa menemukan berbagai kisah inspiratif dan motivatif yang disampaikan oleh narasumber langsung.
Temanya beragam, dan pembawaannya santai. Dalam hal ini, kemampuan seorang mentalist Indonesia, Deddy Corbuzier, pun tak perlu lagi dipertanyakan kualitasnya. Bagaimana menurut kalian, gaes?
Nggak heran deh, sempat kan kita melihat keributan masyarakat saat mengetahui program acara talkshow yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta Trans7 ini dihentikan. Tepatnya pada Kamis, 16 Januari 2014 lalu.
Tak selang lama, muncul gelombang protes dan tuntutan dari masyarakat agar program ini kembali ditayangkan. Hasilnya, pada 3 Februari 2014, acara ini kembali ke layar kaca untuk menghibur masyarakat Indonesia.
Kira-kira, apa sih yang membuat acara ini begitu digandrungi oleh masyarakat kita? Tampaknya, konten acara yang segar dan inspiratif itu hanya salah satunya.
Yang menjadi kekuatan acara ini adalah kelihaian Deddy untuk menyampaikan isi acara dengan lucu dan menyenangkan. Bisa jadi emang itu yang jadi kekuatan penting yang mendongkrak popularitas program ini. Yah, wajarlah kalo tanggapan masyarakat kayak gitu saat mengetahui penghentiannya.
Nah, acara itu ditanggepin lain oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Mengutip situs resminya, Kpi.go.id, program talkshow ini mendapatkan teguran akibat nggak menyamarkan wajah orang tua pelaku pernikahan dini.
Diketahui, saat tayangan acara pada 18 Jul 2018 lalu, Hitam Putih tengah mengangkat tema pernikahan dini dan mendatangkan narasumber. Mereka terdiri dari orangtua maupun anak pelaku pernikahan dini.
Echa si Putri Tidur digendong Deddy Corbuzier karena tertidur di tengah-tengah acara (plukme.com)
Tayangan ini didakwa telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran KPI Tahun 2012 Pasal 14 serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (10). Panjang ya dasar dakwaannya?
Jadi intinya, Deddy telah melanggar kode etik penyiaran karena, “Tidak menyamarkan wajah orangtua dan nenek, serta identitas pelaku pada saat dialog dengan sepasang anak laki-laki dan perempuan yang menikah di usia dini”.
Pernyataan ini ditandatangani oleh Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis dan disebarkan di media sosial Instagram, kabar ini tentu membuat ramai masyarakat. Lalu, gimana tanggapan Deddy sebagai pembaca acara dan ikon Hitam Putih?
“Segera kami perbaiki, Tapi setidaknya acara kami mungkin satu2 nya yg masih berpotensi untuk mengedukasi masyarakat dan menginspirasi.Bagaimana dgn joget2 vulgar atau acara setingan yang jelas tidak mendidik? Or is it normal these days?” tulis Deddy dalam kolom komentar di akun KPI Pusat.
Seperti efek bola salju, komentar Deddy tersebut langsung ditanggapi secara beragam oleh warganet. Banyak dari komentar itu yang menyatakan kritik atas tindakan KPI Pusat yang dianggap tebang pilih dalam menjatuhi sangsi.
Deddy Corbuzier bersama Co-Host Chika Jessica di salah satusesi Hitam Putih (wowkeren.com)
“Betull…acara HItam Putih sangat menginspirasi dan memberimotivasi.. yg di bungkus itu acara pesbukers…nyampah dengan kemesuman maingrapa grepe,” tulis akun Twitter @rosaadelia310399 di kolom komentar.
Sedangkan pengguna lain malah mengungkapkan kekagumannya atas pernyataan Deddy.
“Nice om semoga @kpipusat mata nya segera terbuka bahwabetapa sampah nya acara2 talk show di tv2 skrng dan untuk admin diem2 Bae minudh ngopi blm?” tulis akun @alepatiung.
Hingga saat ini, unggahan KPI tersebut sudah disukai lebih dari 4,9 ribu akun dan dikomentari 10,1 orang. Nah, kamu berminat buat ikut komentar? Masih panas, lho.
SS unggahan KPI Pusat tentang tegurannya terhadap Hitam Putih. (instagram)