Kisah memedi (hantu) usus ini terjadi pada pertengahan tahun 1980-an, Gengs.
Sebut saja Anggi, saat itu masih kelas 1 Sekolah Dasar di kawasan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Ia bertemu memedi usus saat perjalanan pulang melewati hutan bambu.
Sepulang sekolah, ia menghabiskan waktu untuk bermain di ujung kampung. Sebuah tempat yang nggak jauh dari musala.
"Saking asyiknya, saya lupa waktu dan tiba-tiba sudah menjelang magrib," katanya.
Waktu itu ia mendengar teriakan ibunya yang mencarinya dan ngomel. Tapi ia malah bersembunyi di sebuah rumpun bambu.
Tapi aneh, ia malah menemukan banyak teman di rumpun bambu itu.
ilustrasi memedi (Jeda.id)
Lucunya, ada juga penjual jajanan untuk anak-anak.
Tapi Anggi nggak membawa uang.
"Ada satu anak yang kemudian menawari saya untuk mentraktir. Dan saya benar-benar lupa kalau itu sudah magrib. Soalnya masih terang," katanya.
Tiba-tiba seorang ibu dengan wajah cantik menghampiri Anggi.
Ibu itu menawarkan untuk mengantar Anggi pulang. Anehnya, Anggi bisa dengan mudahnya menerima tawaran itu.
Keduanya berjalan menyusuri jalan kampung, melewati beberapa rumpun bambu. Sampai di rumpun bambu dekat rumahnya, mendadak langkah Anggi terhenti.
Ia mendengar suara ibunya berteriak-teriak seperti orang melihat hantu.
"Anggi, cepat lihat di ujung bambu. Ujung bambu... ujung bambu," teriak ibu Anggi.
Rupanya ibu Anggi udah melihat kedatangan putrinya itu dari kejauhan.
Dalam penglihatannya, Anggi digandeng seseorang. Pandangannya kurang jelas karena hari udah mulai gelap.
Namun betapa kagetnya ibu Anggi. Ternyata yang menggandeng putrinya bukan manusia.
Di mata ibu Anggi, makhluk itu berwujud sangat mengerikan.
Anggi pun menengok ke belakang. Ia melihat ke ujung rumpun bambu.
Ada benda putih panjang menggeliat-geliat.
"Saya awalnya menyangka itu ular putih. Kemudian saya melihat ke ibu-ibu yang menggandeng tangan saya. Ya Allah, mukanya berubah mengerikan," kata Anggi.
Anggi spontan melepaskan diri dari gandengan ibu misterius itu. Wajahnya berubah menyeramkan dan berbau busuk.
Bola matanya berwarna merah dan tanpa kelopak.
Dedemit ada yang senang mengganggu (facebook.com)
Giginya nyaris tak bisa tertutup bibir yang tadinya indah. Gigi itu sebesar pisang, dengan jari tangan berkuku panjang dan kotor. Jari-jari itu bergerak-gerak seperti memberi aba-aba dengan benda putih panjang di ujung rumpun bambu.
Yang dilihat ibunya Anggi ternyata memedi usus. Hantu hanya dengan gumpalan usus yang terburai.
Tapi pergerakannya sangat menyeramkan, Gengs. Ia bisa berpindah dari ujung rumpun bambu ke leher si anak dengan cepat.
"Kata ibu saya, sosok ibu yang menggandeng saya itu adalah ibunya.
Benda panjang putih itulah memedi usus," kata Anggi.
menjelang magrib juga adalah waktu yang harus diwaspadai (Solopos.com)