Gengs, pernahkah kamu iseng-iseng mengoleksi buku yang selama ini dianggap tabu? Buku yang dipercaya akan menyeret kamu ke lubang yang gelap dan menyesatkan.
Buku yang berpotensi membuat kamu menjadi seorang ateis atau nggak percaya agama dan Tuhan.
Sebenernya nggak ada salahnya sih kalo cuma untuk menambah referensi. Jangan salah, Gengs, di dunia banyak banget buku yang membawa tema-tema ateisme.
Nah, narasi-narasi dalam buku ini bisa mengantarkan kamu pada sebuah dilemma.
Pada titik ekstrem, bisa membuat kamu beranggapan kalo agama dan Tuhan cuma khayalan doang!
Kalo kamu menghindarinya, tentu nggak ada salahnya juga. Tapi, kalo kamu penasaran, coba baca tiga buku ini, dan siap-siaplah, soalnya keyakinan kamu selama ini akan terguncang.
# Ateisme Sigmund Freud (Karya Hans Kung)
Hans Kung menggambarkan Freud sebagai seorang pemikir ateistik yang sangat brutal. Freud sampai menyimpulkan, kalo simbol, aturan agama dan wujud Tuhan yang diyakini manusia adalah kegilaan doang.
Bahkan, Freud menyamakan para pemeluk agama dengan pasien-pasien neurotisnya di rumah sakit jiwa. Wow banget, kan?
Bagi Freud, agama itu cuma ilusi yang bermuara pada kegilaan. Kung juga menyajikan logika fisika-eksakta ala Freud untuk melawan segala bentuk keyakinan atas Tuhan.
# The God Delusion (Karya Richard Dawkins)
Dalam buku ini, Dawkins menyatakan perlawanannya terhadap kepercayaan akan Tuhan. Penulis menyajikan empat inti Permasalahan.
Pertama, Ateisme bisa bahagia, tanpa harus beragama dan meyakini Tuhan.
Sigmund Freud (TheForward.com)
Kedua, seleksi alam dan teori ilmiah dipercaya lebih unggul untuk menjawab persoalan kehidupan, dibanding teori-teori agama.
Ketiga, Dawkins nggak setuju kalo setiap bayi yang baru lahir dikasih label agama tertentu.
Keempat, ia mengajak semua orang ateis untuk merasa bangga sebagai manusia merdeka.
#Atheism: The Case Against God (Karya George H Smith)
Bagi Smith, kepercayaan pada Tuhan sangat menyalahi sisi rasionalitas manusia.
Dalam buku ini, Smith menegaskan, kalo dia sama sekali nggak menggiring orang untuk menjadi ateis.
Buku The God Delusion dalam terjemahan Indonesia (Carousell.com)
Tapi buat mereka yang percaya pada agama dan Tuhan, maka nggak sepantasnya mengaku sebagai makhluk berakal. Begitu kata Smith.
Sebenernya nggak masalah sih kita baca buku apa pun. Asalkan, selama dalam proses membaca, kita nggak gampang menerima semua data sebagai kebenaran.
Kita boleh kok mempertanyakan semua yang ada dalam buku bacaan kita.
Mereka yang beragama nggak sepantasnya ngaku sebagai makhluk berakal (PNGDownload.id)