Kisah Pesugihan: Nyaris Mati! Aku Jadi Calon Tumbal Bosku Sendiri

Gimana rasanya nyaris jadi korban tumbal pesugihan?

Udah tiga tahun aku bekerja diperusahaan yang mnegurusi ekspor impor ini. Setiap tahun perusahaan ini selalu mengalami peningkatan profit dan banyak bonus buat karyawannya. Bahkan sering banget ada makan bersama yang mewah dan liburan bareng. kadang gratis dan kadang dibayari perusahaan setengahnya.

Baru aja bulan lalu kami satu devisi liburan gratis ke sebuah resort yang ada di Lombok. Baik banget emang bos kami saat ini. Tapi meski baik, ada aja rumor yang gak jelas soal beliau. Katanya orangnya aneh dan nyentrik. Soalnya suka pakai dupa dan sajen di ruangannya.

Terus ada rumor lagi yang beredar kalau putri satu-satunya bos cacat dan gak normal. Bukannya ngedoain yang baik malah gosip aja orang-orang kantor ini.

"Rudi, kamu dipanggil bos ke ruangan," kata supervisorku.

Aku membatin, ada apa bos memanggilku? Semoga aja beliau mau menerima promosi kenaikan jabatanku. Kan lumayan. AKu segera bergegas ke ruangannya.

Sesampainya di ruangan, bau dupa menyeruak dan ada sesajen dengan bunga segar di pojokan.

"Duduk Rudi," kata bosku.

Aku langsung duduk di hadapan Beliau. "Ada apa Pak," tanyaku.

"Gini, saya mau minta tolong, ada beberapa barang antik yang harus di kirim ke Perancis besok. Tapi masih ada di rumah saya. Jadi kamu ikut saya ke rumah dan bantu angkut ke kantor ya?" ungkap bos.

"Baik bos," jawabku tanpa ragu.

"Pak Anam, bagian yang biasanya angkut barang lagi sakit. Jadi aku minta tolong kamu saja yang sepertinya sedang gak padet kerjaan," katanya lagi.

#########

Ilustrasi dupa (solopos.com)

Aku menunggu bos yang masih sibuk dengan beberapa berkas. Selesai mengecek dan tanda tangan kami berdua berjalan ke bawah dan menuju mobil.

Aroma dupa kembali tercium, aku jadi mikir, sesuka apa ish bosku ini sama aroma dupa. Sampek mobil aja bau dupa.

Rumah Bos gak terlalu jauh dari kantor. Hanya perjalanan 15 menit. Rasanya jadi lama soalnya kami cuma diem aja, beneran gak ngomong apa-apa. Padhal biasanya bosku orangnya ramah. Mungkin dia lagi lelah.

Sampai di rumah, aku melihat rumah lantai dua yang megah. Tapi ada yang aneh. Penerangan di sini minim banget. Tamannya aja remang-remang dan jadi kelihatan kayak rumah yang gak ada penghuninya. Sunyi dan sepi, udah gitu udara jadi dingin lagi. Mungkin efek udah malam dan di sini banyak tanaman.

"Ayo masuk Rudi," kata bosku.

"Kamu tunggu di ruang tamu aja ya. Saya masuk sebentar," lanjutnya.

Aku duduk sendiri di ruang tamu. Ada pembantu yang udah cukup tua ngasih minum. Gak lama kemudian aku melihat dia sedang bermain dengan anak perempuan yang duduk di kursi roda. Aku membatin dia anak bos yang sering dibicarakan.

Ilsutrasi naik mobil (nytimes.com)

Udara yang dingin bikin aku kebelet. Aku nanya sama si mbok di mana kamar mandi. Setelah kurasa cukup mengerti arahannya, aku pergi sendiri ke kamar mandi.

Aku berjalan perlahan sambil melihat rumah yang besar itu. Rasanya suram dan agak aneh sih. Gak kerasa aku malah tersesat. Di mana nih kamar mandi, kayaknya tadi deket aja.

Sambil bingung nyari samar-samar aku mendengar percakapan bos dengan istrinya.

"Kamu yakin Pah," tanya seorang wanita. Dari suaranya dia khawatir.

"Tenang Ma, aku sudah cek weton dan tanggal lahir Rudi. Cocok buat dijadikan tumbal selanjutnya. Orangnya juga udah ada di sini kok," jawab suara yang kayaknya Bosku.

Aku langsung deg-degan donk denger percakapan itu. terlintas aku bakalan jadi tumbal. Terus mati buat bikin orang lain kaya? Ternyata bener isu kalau bos pakai pesugihan.

Aku pura-pura tenang dan gak jadi ke kamar mandi. Diam-diam aku menyelinap keluar dan kabur. Untung aja rumah it sepi dan gak ada yang jagain.

Sampek gerbang rumah, ternyata di kunci donk. Gak tahu lagi, aku manjat aja dan lari sekencang mungkin. Aku gak pernah lagi balik ke kantor.

Nyaris aja aku jadi tumbal pesugihan bosku sendiri.

Kisah ini hanya fiktif semata. Jika ada kesamaan nama dan adegan semuanya gak ada unsur kesengajaan ya gengs. Semoga kalian sehat selalu dan gak ngalamin hal aneh-aneh!

Ilustrasi rumah bos (tradsdiary.com)