Pengembang robot seks beberapa waktu lalu berlomba-lomba menciptakan perangkat humanoid yang bisa berfungsi seperti manusia.
Salah satu kemampuan tersebut ialah bisa bernapas dan mendesah saat lagi ena-ena di kasur.
Saat ini, perangkat itu udah diluncurkan perusahaan robot seks asal Inggris, LoveDolls. Pengembang kecerdasan buatan itu berbasis di China, Gengs.
Dan kini robot seks dengan kemampuan mutakhir itu telah didistribusikan ke pasaran.
Dengan kemampuan bernapas dan mendesah, robot seks bisa mempraktikkan aktivitas seksual yang mirip seperti manusia sungguhan.
Pengguna bisa melihat pergerakan napas di dada dan merasakan udara keluar masuk dari hidung robot. Woow!
bentuk robot seks, mirip manusia beneran ya? (Kumparan.com)
Robot seks ini juga bisa mengekspresikan wajahnya, lho. Suhu tubuh robot juga bisa dibuat mencapai 37 derajat Celsius.
Tapi, Gengs, robot seks yang punya banyak kemampuan itu terbilang cukup mahal.
Untuk robot seks dengan kemampuan ekspresi wajah bisa didapatkan dengan harga 1.115 poundsterling atau sekitar Rp 21,1 jutaan.
Beda lagi kalo yang bisa mengeluarkan suara rintihan atau desahan. Kamu harus menambah sebanyak 52 poundsterling atau sekitar Rp 986 ribuan.
Sementara untuk robot dengan teknologi suhu tubuh, ada tambahan 1.300 poundsterling atau sekitar Rp 24,7 jutaan.
Masih ada kemampuan lain yang bisa kamu tambahkan pada robot seks sesuai keinginanmu.
proses pembuatan robot seks (Kumparan.com)
Misalnya, kemampuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang memungkinkan robot melakukan perintah atau memuji pemiliknya.
Para ahli memprediksi bahwa robot seks yang sangat realistis akan bisa menggantikan hubungan antar-manusia ke depannya.
Hal ini bakal mengubah interaksi manusia secara keseluruhan.
"Ketika ingin memiliki hubungan, satu-satunya hal yang penting adalah kemitraan, di mana kamu bisa berinteraksi dan yang paling penting adalah apa yang kamu lakukan dan apa yang kamu sukai,” kata Jenny Kleeman, penulis Robots & Vegan Meat, tentang kecanggihan boneka seks, seperti dikutip The Sun.
“Ketika kamu terbiasa dengan sesuatu yang tidak memiliki kebebasan, tidak ada ambisi sendiri, atau aturan, atau teman yang tidak disukai, kemudian kembali mencoba menjalin hubungan dengan manusia dan menggunakan empati, akan menjadi pekerjaan yang lebih sulit,” jelasnya.
Di sisi lain, ada juga lho pendukung pengembangan robot seks yang meminta para pengembang untuk menciptakan teknologi tersebut untuk orang tua dan orang disabilitas.
Jika diperuntukkan lebih spesifik, robot seks bisa lebih mudah diterima.
Gimana, Gengs, nabung? Wkwkwk.
robot seks dengan fantasi tertentu (Kumparan.com)