Menurut Ilmu Psikologi, Begini Cara Deteksi Kebohongan yang Bisa Kamu Lakukan

Menurut ilmu psikologi, begini cara deteksi kebohongan yang bisa kamu lakukan.

Mungkin kita punya banyak teman atau orang-orang terdekat. Tapi karakter orang kan beda-beda tuh. Kita belom tentu mengetahui apa orang itu jujur atau sedang berbohong ketika menyampaikan sesuatu.

Dibohongi orang tuh jelas gak enak ya gengs. Tapi sebenernya kita bisa deteksi kebohongan saat sedang ngobrol dengan seseorang. Caranya ya dengan memperhatikan bahasa tubuhnya gengs.

Menurut ilmu psikologi, begini cara deteksi kebohongan yang bisa kamu lakukan. Perhatikan beberapa tanda ini gengs.

#1 Jeda yang lama


Berbohong bisa dilakukan oleh siapa saja. Tapi kamu bisa deteksi kebohongan seseorang dengan memperhatikan tanda bahwa orang itu membuat jeda terlalu lama dalam setiap kata yang diucapkan.

Gestur ini sering dikaitkan dengan tingkat kegelisahan seseorang. Perhatikan kata-kata seperti 'ah', 'uh', atau 'maksud saya'. Kata-kata itu bisa menjadi indikasi awal bahwa orang itu sedang berbohong.

Ada jeda yang lama saat ngobrol gak? (freepik.com)

#2 Durasi emosi


Menurut ilmu psikologi, emosi seseorang sebenarnya tak bertahan lebih dari lima detik. Emosi seseorang akan reda setelah itu.

Tapi kalo orang itu tetap memperlihatkan ekspresinya lebih dari lima detik, berarti pemandangan itu adalah PALSU. Entah marah, gembira, kaget, jijik, dan sebagainya.

Soalnya, setiap orang gak bisa punya ekspresi wajah yang sama selama 10 detik saat memproses informasi yang gak begitu mengagetkan.

Lihat durasi emosinya, rata-rata tuh 5 detik doang (freepik.com)

#3 Ekspresinya, gimana?


Untuk deteksi kebohongan seseorang, kamu juga bisa lihat ekspresinya. Para peneliti menemukan bahwa emosi umumnya datang pertama. Setelah disusul dengan kata-kata pendukungnya.

Kalo seseorang mengatakan marah tapi gak memperlihatkannya, bisa jadi orang itu berbohong. Kita jadi lebih gampang mengetahui gimana orang itu mengekspresikan berbagai hal yang dirasakan.

Gimana ekspresinya? (freepik.com)

#4 Seberapa tulus ekspresinya?


Sebenarnya emosi seseorang bisa dirasakan dengan tulus. Tapi emang gak mudah untuk diperlihatkan. Tapi bisa diidentifikasi kok. Misalnya dari satu bagian wajah yag berubah sebagai reaksi atas sesuatu.

Misalnya kalo ada orang yang tersenyum, kalo tulus orang itu gak cuma bibirnya aja yang tersenyum. Ekspresi lain juga akan ditunjukkan di mata atau bentuk alis. Selebihnya, berarti menyiratkan kebohongan.

Seberapa tulus ekspresinya? Saat tersenyum misalnya (freepik.com)

#5 Pengulangan kata


Beberapa orang mungkin sulit untuk mengekspresikan pikirannya lewat kata-kata. Terlalu banyak pengulangan kata adalah tanda bahwa orang itu sedang berbohong. Mungkin kebohongan kecil, tapi bisa juga dianggap kebohongan besar.

Perhatikan aja kata-katanya dan penekanan apa yang seringkali dibahas orang itu. Apalagi kalo misalnya kamu udah ganti topik pembicaraan. Hal ini bisa jadi poin kebohongan orang itu gengs.

Coba perhatikan pengulangan kata yang dia bilang (freepik.com)

#6 Menutup wajah atau mulut


Saat seseorang berbohong, orang itu bisa tanpa sadar akan menutupi wajah atau mulut. Reaksi ini biasanya dilakukan tanpa sadar karena semacam gerakan refleks untuk menutupi suatu hal yang mestinya diungkap dengan jujur.

Ada indikasi dia akan menutup mulut atau wajah gak ya? (freepik.com)