Sabtu, 7 April lalu, api dan asap hitam terlihat jelas dari lantai 50 Trump Tower, Kota New York. Berbagai sumber menyebutkan bahwa terdapat seorang korban dalam kejadian tersebut.
Setelah diketahui, korban tewas adalah Todd Brassner berusia 67 tahun yang tinggal di apartemennya tersebut. Brassner adalah seorang kolektor benda-benda seni yang sejauh ini telah berusaha menjual unit apartemennya itu lantaran ia benci pada Presiden Donald Trump.
Kerabat-kerabatnya menyebutkan bahwa Brassner kerap mengeluhkan tentang sistem keamanan di apartemennya, termasuk menyebut tinggal di Trump Tower seperti tinggal di kamp bersenjata kendati di kawasan Fifth Avenue.
Brassner sudah berniat untuk keluar dari menara tersebut sejak pemuilu yang akhirnya dimenangkan oleh Trump. Kerabatnya juga menyebutkan bahwa sebagai kolektor seni, Brassner berkawan dengan Andy Warhol, namun berita juga melaporkan bahwa Brassner sempat bangkrut.
Di ketinggian 200 meter, unit apartemen Brassner terbakar tak tersisa. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sistem pemadam kebakaran otomatis di lantai tersebut. Donald Trump sendiri membantah hal ini. Trump menganggap sistem retrofitting atau penambahan sistem pemadam kebakaran tidaklah perlu dan terlalu mahal untuk gedung yang digunakan sejak 1983 tersebut.
Berkaca dari situasi itu, dewan Kota New York mengimbau untuk semua bangunan tua di kota itu harus dipasangi alat penyiram demi mengurangi resiko serupa di kemudian hari.