Pernikahan merupakan sebuah perjanjian atau ikatan yang dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinannya baik secara norma agama, hukum dan sosial.
Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk melakukan upacara berdasarkan adat-istiadat yang berlaku di tempat tinggal, dan kesempatan berbagi momen kebahagiaan bersama teman dan keluarga.
Pernikahan melibatkan seorang wanita dan lelaki pujaan hati. Namun, apa jadinya jika yang menikah adalah seorang ibu dan anak kandungnya sendiri?
Kisah ini dialami oleh Betty Mbereko (40) dan anak kandungnya Farai Mbereko (23). Hal ini tentu tergolong aneh bagi kita, bukan.
Bukan hanya karena suka sama suka, inilah alasan keduanya melangsungkan pernikahan.
Disinyalir Farai kini memiliki kehidupan yang mapan sedangkan Betty sudah menjanda 12 tahun sejak kepergian sang suami.
Setelah ayahnya meninggal, sag ibulah yang membesarkannya. Atas jasanya tersebut, sang ibu tidak rela jika putranya itu jatuh ke pelukan wanita selain dirinya.
Mereka bahkan berniat meresmikan hubungannya melalui pernikahan yang sah.
Ilustrasi Pernikahan (RuangMom)
Banyak orang yang tidak menyetujui hubungan terlarang ini karena dinilai bertentangan dengan norma dan agama.
Saat kepala desa menyodorkan pilihan untuk mengurungkan niatnya itu atau pergi dari desa, keduanya memilih pergi meninggalkan desa dan menikah di tempat lain.
Lalu, bagaimana tanggapan masyarakat desa mereka setelah rencana itu terwujud?
Bagi masyarakat umum, kawin dengan saudara kandung merupakan sebuah pantangan, dan bahkan tidak bisa ditoleransi.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi suku Polahi di pedalaman Gorontalo.
Mereka hingga saat ini justru hanya kawin dengan sesama saudara mereka.
"Tidak ada pilihan lain. Kalau di kampung banyak orang, di sini hanya kami. Jadi kawin saja dengan saudara," ujar Mama Tanio, salah satu perempuan Suku Polahi yang ditemui di Hutan Humohulo, Pegunungan Boliyohuto, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, beberapa waktu lalu.
Suku Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan beberapa kebiasaan yang primitif.
Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan, serta cenderung tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lainnya, itulah alasan kenapa pernikahan sedarah di sana dianggap sah.
Saat ini, Betty bahkan tengah hamil besar hasil dari hubungan incest (sedarah) dengan putra kandungnya tersebut.
Betty Mbereko (Grid.ID)
Kalau menurutmu, gimana gengs?
Ilustrasi Wanita Hamil (Talenta)