Viral! 7 Pelaku dalam Video Azan Jihad Minta Maaf dan Mengaku Khilaf

viral! 7 pelaku dalam video azan jihad minta maaf dan mengaku khilaf

Beberapa waktu lalu, video azan dengan pelafalan Hayya Alas Sholah menjadi Hayya Alal Jihad viral di media sosial.

Sejumlah pembuat video yang berasal dari Majalengka itu diketahui sudah meminta maaf. Mereka mengaku khilaf atas apa yang telah diperbuatnya.

“Hayya Alas Sholah” sendiri punya arti “mari kita menunaikan salat”.  Sedangkan “Hayya Alal Jihad” memiliki arti “mari kita berjihad”.

Pada video yang beredar, terlihat tujuh orang pria melantunkan seruan Hayya Alal Jihad sambil mengacungkan golok di tangan kanan mereka.

Sedangkan di belakang mereka terlihat baliho bergambar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.

Video itu beredar di media sosial mulai dari Twitter, Facebook, hingga Instagram sejak Senin (30/11/2020).

ilustrasi azan (Pikiranrakyatcirebon.com)

Lokasi para pelaku di video terbongkar dari baliho yang bertuliskan nama Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.

# Pelaku Minta Dimaafkan

Seusai identitas mereka terungkap, para pelaku langsung menyampaikan permohonan maaf di Balai Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.

Nggak cuma itu, ketujuh pemuda itu juga menandatangani sebuah surat pernyataan. Surat ditandatangani di atas materai 6 ribu sambil disaksikan oleh Plt Desa Sadasari Abdul Miskad.

rizieq shihab (AyoSurabaya.com)

"Melalui surat pernyataan ini kami tujuh orang memohon maaf kepada semua pihak, atas video yang sempat viral sebelumnya. Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada warga Desa Sadasari, pemerintah desa dan seluruh umat Islam di seluruh tanah air," kata Anggi Wahyudin, salah seorang pelaku azan. 

Anggi sebagai seorang pelaku dalam video itu nggak menyadari kalo perbuatannya memicu keributan.

"Kami tidak bermaksud memfitnah, menuduh, menyerang pihak manapun. Jika ada pihak yang merasa risih dan tidak nyaman, kami memohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam dan kami mengaku bersalah," ucapnya.

Ia mengaku khilaf telah melakukan hal tersebut.

"Kami berharap agar semua pihak dan umat Islam secara keselurahan memaafkan kesalahan kami," pintanya.

Selain Anggi, para pemuda lainnya adalah Candra Purnama, Asep Kurniawan, Ahmad Kusaeri, Sahaad dan Fuad Azhari, mereka berasal dari Desa Sadasari.

Sedangkan 1 orang lainnya adalah Ahmad Syarif Hidayat yang berasal dari Desa Kumbung, Kecamatan Rajagaluh.

Hmm, ada-ada aja ya, Gengs.

azan jihad (Tagar.id)