Gang Venus, Tambora, Pemukiman Padat yang Nggak Pernah Kena Sinar Matahari

gang venus, tambora, pemukiman padat yang nggak pernah kena sinar matahari

Tahu, nggak, Gengs, kalo Tambora disebut-sebut sebagai kawasan terpadat di Asia Tenggara? Nah, kepadatan Tambora bisa dijumpai di RT 13/ RW 03, Kelurahan Jembatan Besi, Jakarta Barat.

 

Di sana, kamu bisa menemukan sebuah jalan sempit dengan beton-beton bangunan tinggi di sebelah kiri dan kanannya. Jalan sempit tersebut lebih dikenal dengan sebutan Gang Venus.

Tapi kalo kamu masuk lebih dalam lagi, nggak akan ada cahaya matahari, kecuali terang cahaya-cahaya dari lampu bohlam yang menyala di setiap rumah. Wow banget kan, Gengs?

Itu terjadi bukan tanpa sebab, Gengs. Beton-beton tinggi itu bikin cahaya matahari nggak bisa masuk sama sekali.

Bukan cuma tembok-tembok di sebelah kiri-kanan jalan, Gengs, bagian atas gang itu juga tertutup atap-atap beton atau terpal. 

Salah seorang warga, Rusidi, mengatakan, kondisi kayak gitu kadang-kadang membuat warga keluar dari rumah sekadar buat kumpul-kumpul di ujung gang yang di atasnya ada celah.

gang venus, pemukiman padat di Tambora, Jakarta Barat (mbsnews.id))

Celah itu ada karena di situlah satu-satunya tempat yang nggak ada bangunan yang menutupi jalan. Dan sinar matahari bisa masuk.

"Biasanya kalau siang pada ngumpul di sini, enak tidur-tiduran karena di sini terang, anginnya juga ada. Kalau di dalam itu sudah gelap, di sana itu," ujar Rusidi.

Rusidi juga bilang, kalo keadaan bisa lebih gelap lagi saat listrik mati.

"Kalau mati lampu di sini sudah gelap. Panas juga karena kipas angin yang biasanya mutar terus di rumah kan pada ikut mati," kata Rusidi.

warga yang tinggal di pemukiman padat (DNewsRadio.com))

Sejak tahun 1996, Rusidi tinggal di rumahnya yang berada di Gang Venus.

Rumah Rusidi terletak di antara perbatasan dengan gang lain, Gengs. Meskipun dibatasi oleh tembok bangunan yang tinggi, tapi cahaya matahari masih bisa menembus ke arah rumahnya.

"Dulu waktu pertama pindah sudah begini, malah lebih parah lebih gelap lagi di sini. Sudah kaya goa, kaya lorong gitu kita seperti di kolong. Karena ini atasnya ada bangunan lagi, jadi dia nyambung bangunannya di atas gang, cuma sekarang sudah enggak ada," tutur Rusidi.

Sedangkan, sejumlah ibu rumah tangga memasak dan mencuci di gang sempit di antara rumah-rumah mereka. Pengendara motor juga susah bergerak di gang sempit itu.

Hmm, kalo kayak gitu yang paling ngeri tentu saja risiko kebakaran, Gengs. Karena rumah-rumah di situ sangat rapat dan kebanyakan bahan materialnya dari kayu.

beton-beton tinggi di Tambora (Lokadata.ID)