Ramalan Jayabaya emang gak bisa di anggap spele gengs. Pasalnya sudah beberapakejadian yang ada dalam ramalannya.
Seperti apa ramalan dan apa aja sih yang udah jadi nyata dari ramalah Prabu jayabaya? Yuk kita kepoin bersama....
Ramalan Notonogoro
Seperti yang dilansir dari Malangtimes.com, ramalan ketujuh ini begitu terkenal di berbagai kalangan. Sebab, ramalan ini dikatakan ada sangkut pautnya dengan proses kepemimpinan di Indonesia. Notonogoro sendiri dikatakan memiliki arti menata negara. Hal itu juga banyak dikaitkan dengan para pemimpin atau presiden Indonesia.
Notonogoro juga dikaitkan dengan nama-nama presiden di Indonesia. Kata 'No' sendiri dikaitkan dengan nama Presiden Soekarno. Kemudian kata 'To' dikaitkan dengan Presiden Soeharto dan kata 'No' dikaitkan dengan nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam ramalannya itu, kemungkinan negara ini akan berhasil tertata oleh para pemimpin yang kaitannya dengan falsafah di balik kata Notonogoro tersebut. Saat ini banyak yang menduga jika kata 'No' 'To' 'No' sudah ada dalam nama menjadi tiga presiden di atas. Saat ini tinggal kata Go dan Ro. Lantas siapa presiden dengan nama yang erat kaitannya dengan kata itu?
Kemajuan Zaman Modern
Kemajuan era modern juga pernah diramalkan Prabu Jayabhaya. Dia pernah mengatakan bahwa negeri ini akan mengalami kemajuan dalam berbagai bidang seperti transportasi hingga perekonomian.
"Mbesuk yen ono kreto mlaku tanpo jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku nang duwur awang-awang, kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange (Nanti akan ada kereta yang berjalan tanpa kuda, tanah Jawa akan dihiasi besi, perahu berjalan di atas awang-awang (pesawat), sungai kehilangan sumbernya, dan pasar kehilangan keramaian; red)," ramal Prabu Jayabhaya.
Hal itu seolah yang terjadi saat ini. Sudah banyak kereta api, pesawat, hingga pasar tradisional yang sudah tak ramai seperti dulu dan mulai bermunculan pasar bergaya modern.
Jayabaya (PortalBromo.com)
Bangsa Kulit Kuning yang Membebaskan Indonesia
Dalam sejarah tercatat Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Selanjutnya datang bangsa Jepang yang kemudian merebut kekuasaan dari bangsa kulit putih itu. Ternyata, jauh sebelum kondisi itu benar-benar terjadi, Prabu Jayabhaya terlebih dulu memprediksi hal tersebut.
"Akan ada masanya datang kulit kuning yang melepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih," ramal Prabu Jayabhaya.
Ramalan yang dimaksud Prabu Jayabhaya itu kemungkinan yang dimaksud dengan bangsa putih adalah Belanda dan kulit kuning adalah bangsa Jepang.
Korupsi Makin Merajalela
Pasalnya, Prabu Jayabhaya pernah memprediksi bahwa praktik korupsi akan semakin besar. "Akeh janji ora ditetepi, akeh wong langgar sumpahe dewe, akeh menungso mung ngutamakne duwit. Lali kemenungsan, lali kebicikan, lali sanak, lali kadang (banyak janji tidak ditepati, banyak orang melanggar sumpahnya sendiri, banyak manusia yang mengutamakan uang. Lupa akan kemanusiaan, lupa kebajikan, lupa keluarga; red)," begitulah bunyi ramalan Prabu Jayabhaya.
Jaman penjajahan (Bimbinganalumniui.com)
Banyak Orang Ingin Kaya Instan
Ramalan Prabu Jayabhaya berikutnya ini mungkin akan mengingatkan kita akan banyaknya praktik pesugihan yang semakin banyak di Indonesia. Mencari kekayaan secara instan tanpa memerlukan kerja keras ini pun sudah banyak dilakoni orang di berbagai daerah di Indonesia.
"Akeh wong nyambut gawe apik-apik podo kroso isin, luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepenak-kepenak. Ngumbar nafsu angkoro murko, nggedeake dhuroko (banyak orang yang malu bekerja pada pekerjaan yang baik dan halal, lebih senang berbohong. Tidak suka bekerja dan lebih suka bersenang-senang. Mengumbar nafsu dan membesarkan keinginan; red)," prediksi Prabu Jayabhaya.
Nah gimana? Kalau kita kaitkan dengan masa kini emang banyak yang jadi nyata kan gengs. Gimana nih menurut kalian?
bohong (Liputan6.com)