Kena Getahnya! Akibat Ludahi Potret Yesus, Seorang Pekerja Ambulans Terpaksa Dipecat

Kena Getahnya! Akibat Ludahi Potret Yesus, Seorang Pekerja Ambulans Terpaksa Dipecat

Sebuah kabar tidak mengenakkan datang dari Israel. Berdasarkan rekaman kamera pengawas yang dipasang di rumah Kristen di Tel Aviv, tampak seorang petugas medis mencopot masker dan meludahi tiga gambar Yesus di sebuah lorong rumah pada hari Minggu.

Setelah ditelusuri, tenaga medis tersebut ternyata merupakan pekerja ambulans. Ia datang ke rumah Kristen di Tel Aviv untuk melakukan tes COVID-19. Akibat sikap buruknya tersebut, ia kemudian dipecat dari pekerjaannya. 

# Alasan Si Pekerja Ambulans Meludahi Potret Yesus

Bukan tanpa alasan pria pekerja ambulans itu meludahi potret Yesus. Ketika ia dihentikan penyewa yang bertanya mengapa ia bersikap begitu. Si pria menjawab bahwa gambar-gambar tersebut adalah bentuk penyembahan berhala yang dilarang di Kitab Taurat.

Pekerja ambulans di Israel (international.sindonews.com)

# Respons Layanan Ambulans Israel Terhadap Perilaku Pekerja Ambulans

Sebuah layanan ambulans Israel, Magen David Adom (MDA) yang mengetahui berita ini dikabarkan geram dan mengutuk keras perilaku petugas medis tersebut. 

MDA juga menginformasikan kepada masyarakat melalui Twitter, telah melakukan tindakan disipliner pada karyawan mereka yang bersikap tak sopan terhadap potret Yesus.

Petugas ambulans yang bekerja mendeteksi COVID-19 (id.berita.yahoo.com)

Pada Selasa 17 November 2020, di akun Twitter @Mdais tertulis, " Ini adalah insiden parah di mana karyawan dipanggil ke sidang disipliner oleh manajemen MDA. Karyawan tersebut diberi tahu bahwa dia tidak layak mewakili organisasi dan mengenakan seragam, dan bahwa dia akan segera diberhentikan."

Dengan adanya kasus penistaan agama ini. Berkurang satu tenaga medis yang seharusnya melakukan tanggung jawabnya mengetes COVID-19 di masyarakat.

# Lonjakan Kasus COVID-19 di Israel

Padahal kabarnya, di Israel, tes deteksi COVID-19 sedang digencarkan sebab lonjakan kasus COVID-19 di negara Yahudi tersebut. 

Sejauh ini, menurut WHO, Israel telah dikonfirmasi memiliki 322.371 kasus positif COVID-19 dengan jumlah kematian sebanyak 2.716 jiwa.

Kota Tua Yerusalem diketahui adalah pusat penularan virus Corona. Israel sendiri sampai saat ini adalah salah satu negara yang paling buruk menghadapai virus Corona. 

Karena parahnya kasus COVID di sana, polisi kemudian ditugaskan untuk berjaga di pos-pos pintu keluar-masuk Yerusalem. Tujuannya untuk mencegah orang luar yang bukan penduduk Yerusalem, masuk ke Yerusalem.  

Meskipun harus mengalami kerugian, akibat ditutupnya berbagai tempat wisata di Yerusalem. Pemerintah menerapkan cara ini supaya menekan angka kasus COVID-19.

Warga Muslim di Kota Tua  yang ingin ibadah di hari Jumat pun diperbolehkan asal dengan pengawasan polisi.

Wah, ngeri juga ya kondisi Israel. Semoga semua ini cepat berlalu ya ges~

Penyemprotan disinfektan di Israel (aceh.tribunnews.com)