Biden Boleh Kalahkan Trump, Tapi Belum Bisa Kalahkan Jokowi Dalam Hal Ini

Kemenangan Joe Biden di Pilpres As 2020 atas Donald Trump penuh dengan fakta dan kejutan yang menjadi perhatian masyarakat seluruh dunia beberapa waktu ini.

Setelah memimpin Amerika Serikat selama empat tahun, kedigdayaan Donald Trump akhirnya berakhir dalam Pilpres As 2020 oleh seorang Joe Biden. Berbagai kontroversi yang dihadirkan oleh Trump akhirnya membuat rakyat Amerika memutuskan untuk mengganti nahkoda Amerika melalui Pilpres AS 2020 kepada Joe Biden.

Pemungutan suara memang masih dilakukan di Amerika, ada beberapa negara bagian yang belum 100 % menyelesaikan pemungutan suara. Namun dengan hasil yang ada sampai saat ini yaitu 290 electoral votes yang dimiliki Joe Biden dan Donald Trump 217, walaupun nantinya pemungutan suara 100 % tidak akan berpengaruh terhadap suara electoral votes keduanya. 

Kemenangan Joe Biden atas Donald Trump tersebut bukan hanya ditandai oleh kembalinya beberapa negara bagian ke Partai Demokrat, seperti Georgia yang kembali memilih Presiden dari Partai Demokrat sejak tahun 1992, tetapi juga mencetak sejarah sebagai presiden dengan perolehan suara langsung dari rakyat (popular votes) tertinggi dalam sejarah pemilihan presiden di Amerika.

Sebelumnya suara popular votes tertinggi pada pemilihan presiden di Amerika Serikat diperoleh oleh Barack Obama. Dilansir kompas.com, 08 November 2020, Joe Biden saat ini sedikitnya telah memperoleh 74.857.880 suara. Hal itu berarti lebih tinggi sekitar 5 juta lebih dari rekor Barack Obama yang pada tahun 2008 memperoleh suara sebanyak 69.498.516 suara.

Sedangkan Donald Trump sebetulnya juga mendapatkan suara yang cukup besar. Ia berada di atas suara yang diperoleh Barack Obama dengan perolehan suara sedikitnya 70.598.535 suara.

Tetapi meski mendapatkan suara terbesar dalam sejarah Pilpres Amerika, Joe Biden belum bisa mengalahkan rekor Presiden Jokowi. Pada Pilpres 2019 lalu Presiden Jokowi memperoleh 85.607.362 suara. 

Bahkan menurut Aaron Connely, peneliti dari lembaga kajian International Institute for Strategic Studies dan juga mantan direktur proyek Asia Tenggara Lowy Institute Australia, suara Presiden Jokowi tersebut adalah rekor yang tertinggi di dunia.

Dari hasil popular votes tersebut menunjukkan bahwa tingkat golput di Amerika lebih besar dari Indonesia. Dengan jumlah penduduk Amerika yang berkisar 328 juta suara sah pemilih presidennya hanya sekitar 147 juta. Sedang di Indonesia dengan penduduk sekitar 267 juta suara sah pemilih presidennya sebanyak 154 juta.

Indonesia juga patut berbangga dengan fakta dan data yang menyebutkan bahwa angka golput di Amerika dalam Pemilu 2020 terbilang besar dibandingkan dengan Indonesia.

Mudah-mudahan dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru, nantinya bisa memberikan efek baik bagi Indonesia secara khusus dan dunia pada umumnya sesuai dengan kebijakan yang nantinya dikeluarkan oleh Joe Biden. 

Ilustrasi (dok.detikcom)