Jadi Bandara Terbesar di Indonesia, Kertajati Malah Sepi dan Kini Buka Jasa Foto Prewedding

Jadi bandara terbesar di Indonesia, Kertajati malah sepi dan kini buka jasa foto prewedding.

Bandara Internasional Jawa Barat (BJIB) Kertajati kembali jadi sorotan. Bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini disebut-sebut sebagai bandara terbesar di Indonesia.

Sayangnya, bandara terbesar di Indonesia ini kini malah sepi pengunjung akibat pandemi Covid-19. 

Bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta ini melakukan efisiensi pengoperasian. Bandara ini sekarang telah mematikan sejumlah lampu dan AC. Padahal bandara ini menelan investasi yang sangat besar, mencapai Rp4,9 triliun.

Meski begitu, bandara besar dan mewah ini tak langsung berhenti beroperasi. Belum lama ini, pengelola Bandara Kertajati mengunggah pamflet promosi. Mereka menawarkan bandara mewah itu sebagai tempat foto prewedding atau foto keluarga di sekitar area bandara.

Pamflet tersebut diposting pada 28 Oktober 2020 lalu di akun Facebook Bandara Kertajati.

Dalam unggahan pamflet itu, pihak BJIB Kertajati menyediakan tempat di area bandara. Area itu bisa disewa dan diguanakan masyarakat sebagai lokasi foto prewedding atau foto keluarga.

Bandara Kertajati kini sepi pengunjung (republika.co.id)

Pada pamflet itu juga terlihat dua orang model yang sedang melakukan sesi pemotretan prewdding dengan latar belakang di dekat badan pesawat serta menara ACT.

Beberapa hari kemudian, unggahan tersebut ternyata sudah dihapus oleh pihak BJIB Kertajati.

Direktur Utama BJIB Kertajati Salahudin Rafi mengatakan bahwa pihaknya memang menyediakan tempat untuk foto prewedding atau foto keluarga. Tapi, tempat-tempat itu hanya berada di sekitar area publik bandara.

Jadi kalo mau bikin foto prewedding di Kertajati ya gak bisa di area steril di dalam bandara gengs.

Pamfletnya sempat beredar di medsos, cocok juga sih buat prewedding (detik.com)

"Prewedding sudah lama, dan di seluruh bandara sudah berlaku. Di area publik tentunya. Jadi, sesuai SOP atau prosedur yang berlaku," ungkap Salahudin.

Salahudin menegaskan, pamflet yang sebelumnya diunggah akun resmi Bandara Kertajati itu hanya untuk sarana promosi. Sementara perihal model prewedding di pamflet itu adalah hasil rekayasa atau editing.

"Tidak sembarang orang bisa masuk ke non-public area. Foto-foto itu hasil editing karena untuk promosi. Tarifnya ada, karena itu pendapatan non-airotical (penerbangan)," lanjutnya.

Miris juga ya kabar ini. Padahal Kertajati digadang-gadang jadi bandara terbesar di Indonesia loh. Btw, ada yang pengin bikin foto prewedding di Bandara Kertajati gak gengs?

Kondisi Kertajati sekarang gak seramai dulu lagi (ayocirebon.com)