Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko merupakan sosok yang santun dan tak pernah lalai dalam urusan agama. Kedekatannya dengan ajaran agama ini bahkan sudah ia dapatkan sejak kecil.
Moeldoko pun pernah berkisah tentang pengalaman masa kecilnya dalam rangka silaturahmi di Pondok Pesantren Al Mashuriyah Ta'limusshibyan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Maret 2018 lalu. Moeldoko bicara di depan para santri dan pimpinan ponpes tersebut.
Sejak kecil, Moeldoko tinggal di dusun dan jauh dari kecamatan. Ia pun tinggal di langgar atau mushala. Mantan Panglima TNI ini ingat betul jika setiap subuh, sang kiai mengangunkan anak-anak yang tinggal di sana dengan cara tak biasa.
Sejak pukul 04.00 WIB, Kiai Slamet, membangunkan anak-anak kecil menggunakan rotan. Termasuk Moeldoko sendiri. Setelah bangun, Moeldoko ingat betul bahwa ia akan belajar mengaji bersama. Setelah itu, mereka pulang ke rumah dan membantu orangtua di sawah.
Moeldoko saat membagikan pengalaman masa kecilnya di hadapan para santri di Lombok. (instagram @dr_moeldoko)
Moeldoko menambahkan, kadang-kadang, ia disuruh orangtuanya menyiram tembakau, membuat lubang untuk ditanami jagung di ladang, atau memanen padi pakai tangan. Ia bilang, semua tergantung musimnya.
Dalam silaturahmi itu, Moeldoko pun sempat bertanya kepada para santri apa semangat para santri masih sama seperti semangatnya waktu kecil? Serentak semua santri menjawab, "Masih." Moeldoko sekilas mengingatkan pula agar putra-putri bangsa terus menggali kekayaan alam Indonesia agar dunia mengetahuinya.
Moeldoko, sosok santun dan bersahaja. (instagram @officialmoeldoko)
Dari sini kita dapat melihat bagaimana kiprah Moeldoko yang begitu dekat dengan agama dan ajarannya. Selain itu, nilai yang bisa kita petik bahwa Moeldoko adalah orang yang tak pernah lupa akan kehidupan masa kecilnya meski sekarang sudah jauh berkali-kali lipat lebih baik.
Kepeduliannya terhadap alim ulama sudah berulang kali ia tunjukkan. Misalnya kepeduliannya yang tinggi terhadap tokoh agama yang dikabarkan sempat mengalami penyerangan beberapa waktu lalu. Menurutnya, penyerangan terhadap sejumlah tokoh agama meruapakan sebuah agenda untuk membakar konflik yang bersifat horizontal.
Kedekatan dengan tokoh agama membuat Moeldoko menjadi sosok yang lengkap sebagai negarawan. (instagram @dr_moeldoko)
Oleh sebab itu, Moeldoko mengimbau agar masyarakat bersatu untuk melawan segala hal yang berkaitan dengan upaya memecah belah bangsa.
Moeldoko tak pernah lupa berdoa untuk keselamatan bangsa Indonesia. (instagram @dr_moeldoko)