Karena laki-laki dianggap lebih berguna dan menaikkan martabat keluarga, banyak bayi perempuan digugurkan. Hingga akhirnya India surplus laki-laki dan kekurangan wanita. Diperkirakan 10 juta kelahiran wanita (500.000 setiap tahun) telah dibatalkan di India dalam 20 tahun terakhir.
Sebenarnya hukum aborsi itu ilegal sih gengs. Tapi masyarakatnya yang nekat.
The Population Research Institute menemukan bahwa sekitar 15,8 juta anak perempuan telah terbunuh di dalam rahim melalui aborsi berdasarkan jenis kelamin di India sejak tahun 1990.
Banyak wanita di India yang tidak merasakan bahagianya menikahi satu orang laki-laki selamanya. Memiliki satu cinta dalam hidup mereka dan bahagia seumur hidup.
Karea kekurangan wanita, ada loh suami di India yang rela bahkan nuruh istrinya juga menjadi istri bagi saudara laki-lakinya yang lain. Ngeri kan gengs? Malah didukung sama suami sah sendiri.
Gak cuma suami sih, hal ini juga didukung sama keluarga besar alias mertua. Padahal wanita-wanita yang menikah ini masih belasan tahun usianya.
Wanita di India (landportal.org)
berikut ini kisah dua wanita India. Bagaimana kehidupan mereka setelah mejadi istri.
Wanita perama bernama Majida yang baru berusia 17 tahun. Dia dipaksa menikah dengan pria yang berprofesi sebagai pengemudi truk. Gak cuma melayani suaminya gengs, Majida juga harus melayani saudara laki-laki suaminya.
Dia dipaksa untuk melakukan itu. Kalau gak Majida akan mendapatkan perlakuan kasar dan gak menyenangkan. Dia bisa mengalami kekerasan fisik.
"Mereka datang pada hari yang berbeda, mereka mendapat giliran, mereka memiliki hari-hari mereka," katanya dikutip dari Telegraph.
Pernikahan di India (indiatvnews.com)
Terus pas Majida melahirkan, dan anaknya udah dua dia masih bingung siapa ayahnya. Rumit ya gengs jadinya...
Kisah kedua dialami sama seorang wanita bernama Munni. Dia juga dipaksa melayani saudara suaminya. Munni jua jadi bingung siapa ayah dari bayinya.
Parahnya, perbuatan ini juga didukung sama mertua.
"Suami saya dan orangtuanya mengatakan saya harus berbagi diri dengan saudara-saudara," ungkapnya.
Kalau sampai menolak, gak cuma kekerasan fisik aja gengs. Munni bisa diusir dari rumah dan tidur di depan rumah. Dia juga sering di siram sama minyak tanah dan diancam mau dibakar.
Bgeri banget...
"Mereka membawa saya kapan pun mereka mau siang atau malam," ungkapnya.
"Kadang-kadang mereka mengusir saya dan membuat saya tidur di luar atau mereka menuangkan minyak tanah ke atas tubuh saya dan membakar saya," lanjut Munni.
Ilustrasi anak-anak perempuan (in.one.un.org)