Sejumlah sekolah, di bawah otoritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan diliburkan selama Asian Games berlangsung. Jumlah sekolah yang akan diliburkan sekitar 70. Alasannya, karena sekolah-sekolah itu berada di area yang terdampak perhelatan Asian Games.
"Yang semula terdapat 34 sekolah terdampak menjadi 70 sekolah terdampak untuk semua jenjang, TK, SD, SMP, SMA dan SMK," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pedidikan DKI Jakarta Bowo Irianto melalui keterangan tertulis, Jumat (3/8/2018).
Logo Asian Games 2018, logo ini sempat mengalami koreksi besar-besaran (asiangames2018.id)
Aturan ini merupakan hasil keputusan bersama antara Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Mereka meliburkan sekolah tersebut karena dianggap mengganggu kelancaran perjalanan atlet dan official Asian Games dari Wisma Atlet Kemayoran menuju venue pertandingan.
Lama waktu libur adalah sembilan hari, mulai 20 Agustus hingga 31 Agustus 2018. Untuk mengganti jam belajar, para siswa akan diberi penugasan oleh masing-masing kepala sekolah. "Penugasan diserahkan ke pihak sekolah, bisa dengan berbagai pendekatan," kata Bowo.
Pawa siswa dilingkungan Jakarta akan diliburkan selama gelaran Asian Games 2018 (goodnewsfromindonesia.id)
Bagi sekolah yang tidak terdampak perhelatan Asian Games akan tetap menggelar kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Malah sangat mungkin jika siswa atau sekolah yang masih masuk akan dikerahkan ke tempat pertandingan untuk meramaikan pertandingan Asian Games oleh Pemprov DKI Jakarta.
Lantas apakah keputusan ini bijaksana bagi masa depan pendidikan siswa? Bukankah yang bermasalah adalah sistem transportasi yang mengganggu kelancaran perjalanan, kenapa yang dikorbankan adalah para murid?
Pemprov DKI akan meliburkan sekolah yang terdampak Asian Games (kabar3.com)