Kisah Hidup Mat Peci, Bandit Berdarah Dingin yang Alami Akhir Hayat Tragis

Kisah hidup Mat Peci, bandit berdarah dingin yang alami akhir hayat tragis.

Generasi kita mungkin udah gak tau lagi siapa itu Mat Peci. Tapi di dekade 1970-an silam, nama Mat Peci sungguh melegenda. Mungkin dia bukan pahlawan, tapi Mat Peci lebih dikenal sebagai bandit berdarah dingin di Indonesia.

Kejahatannya sempat bikin negara ini kebingungan menghadapinya. Mat Peci telah melakukan berbagai tindakan kriminal yang bikin masyarakat gak tenang.

Sebagaimana julukannya, Mat Peci tentu selalu memakai peci ke mana pun dia pergi. Keberadaannya sangat meresahkan. Bahkan hingga kini masih disebut-sebut sebagai salah satu penjahat paling legendaris di Indonesia.

Konon, Mat Peci ini adalah keturunan keluarga terpandang. Sebuah sumber menyebutkan bahwa Mat Peci lahir di Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat pada tahun 1943 silam.

Beranjak dewasa, Mat Peci memiliki seorang kekasih bernama Euis. Namun, orang tua Euis tidak memberikan restu untuk anaknya yang ingin melanjutkan hubungan dengan Mat Peci. Mat Peci pun akhirnya pergi dan memutuskan untuk merantau ke Kota Bandung.

Di tanah rantau, Mat Peci bermaksud ingin mengubah nasibnya agar kelak bisa mendapat restu dari orang tua Euis. Tapi, emang gak ada yang tau gimana nasib orang di masa depannya sih.

Di Bandung, Mat Peci berjuang dan bertahan hidup dengan kerja keras. Mat Peci pernah menjadi calo karcis bioskop di daerah Cicadas, Bandung.

Bosan dengan kehidupannya yang serba susah itu, Mat Peci akhirnya memutuskan untuk mencari jalan pintas agar dirinya bisa kaya. Namun, jalan hidup yang dipilihnya justru berlawanan dengan cara-cara yang baik. Dia malah jadi penjahat.

Mat Peci, bandit berdarah dingin Indonesia (wahanariau.com)

Awalnya, kejahatan yang dilakoninya masih enteng. Tapi lama-lama, Mat Peci berubah jadi orang yang beringas. Dia gak segan-segan membunuh orang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Dari situ, Mat Peci dikenal sebagai bandit berdarah dingin.

Karena sering melakukan tindakan kriminal, Mat Peci jadi terbiasa keluar-masuk penjara. Aktivitasnya selama mendekam di penjara adalah belajar ilmu hitam. Salah satunya adalah ilmu yang digunakan agar bisa kebal kepada tahanan lain yang gak kalah bengis dari dia.

Ilmu kebal ini kemudian membuat Mat Peci makin sangar di dunia ilmu hitam. Dia semakin tak karuan melakukan kejahatan karena telanjur percaya diri dengan ilmu hitam yang dikuasainya.

Mat Peci sendiri akhirnya jadi orang yang sangat licin. Dia jadi buronan yang sulit ditangkap. Itu semua karena ajian-ajian gaibnya yang sakti. Tak pelak, namanya juga semakin melegenda dan bikin masyarakat Bandung kala itu jadi ketakutan.

Sakti berkat ajian-ajian ilmu hitamnya, Mat Peci pun selalu terlibat dalam berbagai tindak kriminalitas di Bandung. Polisi pun terus memburu dirinya meski sulit ditangkap. Namun akhirnya, polisi mampu melacak keberadaannya.

Mat Peci sempat bikin warga Bandung resah karena kejahatannya (cnnindonesia.com)

Pada tahun 1978, polisi melakukan penyergapan kepada Mat Peci di Stasiun Kereta Api Leles, Garut. Dalam proses penangkapannya, Mat Peci sempat melawan. Namun akhirnya polisi mencoba melemahkannya dengan berondongan peluru.

Ilmu hitam yang dimilikinya tampak tak mempan melindungi dirinya dari terjangan peluru yang diarahkan ke tubuhnya. Akhir hayat Mat Peci pun sangat tragis.

Di tahun yang sama dengan kematiannya, kisah hidup Mat Peci pun diangkat ke layar lebar ileh PT Diah Pitaloka Film milik Tuty Suprapto. Film Mat Peci ini disutradarai oleh Willy Wilianto yang dibintangi oleh Rachmat Hidayat sebagai Mat Peci. 

Pemeran lainnya seperti Tuty S., Doris Callebaute, Eddy M. Sapri, dan aktor-aktris Indonesia lainnya di jaman itu. Film ini sempat meraih sukses besar di jamannya.

Itulah kisah hidup Mat Peci, bandit berdarah dingin yang alami akhir hayat tragis.

Rahmat Hidayat, aktor pemeran Mat Peci (citraindonesia.com)