OMG! Soedirman Ternyata Hanya Bernapas Dengan Satu Paru

Banyak yang gak tahu kalau Jendral Soedirman hanya bernapas dengan satu paru saja.

Siapa kah yang tak mengenal sosok Jendral Soedirman yang berjuang mati-matian demi kemerdekaan bangsa kita ini.

Tahukah kalian kalau sejak remaja Jendral Soedirman itu demen banget merokok. Dia masuk dalam golongan perokok berat dan merokok kretek tak bermerek.

Kebiasaan mengisap tembakau membuat Soedirman mengalami gangguan pernapasan. Kondisi kesehatannya pun semakin menurun sejak pemberontakan Partai Komunis Indonesia di Madiun, Jawa Timur.

Dilansir dalam Majalah TEMPO edisi 12-18 November 2012, diceritakan bila Letnan Jenderal Soedirman berjalan tertatih-tatih memasuki rumah dinasnya di Jalan Bintaran Wetan, Yogyakarta. Di depan pintu, sang istri, Siti Alfiah, menyambutnya.

“Bapak pulang setelah dua pekan memimpin operasi penumpasan pemberontakan PKI,” kata Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, putra bungsu Soedirman, yang mendapat cerita itu dari ibunya.

Pada akhir September 1948, Soedirman mengeluh ke Alfiah bila dia tak bisa tidur selama di Madiun. Soedirman begitu terpukul menyaksikan pertumpahan darah di antara rakyat Indonesia itu. Peristiwa Madiun membuat batin Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia ini nelangsa. "Selain kelelahan berat, Bapak tertekan batinnya karena peristiwa itu," ujar Teguh.

Jendral Soedirman (Viva.Co.Id)

Malam itu, kondisi kesehatan Soedirman turun. Namun, ia tetap mandi dengan air dingin. Saran sang istri agar mandi air hangat tak ia indahkan. “Inilah awal petaka bagi Bapak,” kata Teguh. "Esoknya, Bapak terkapar di tempat tidur.”

Kendati sakit, kegemarannya merokok tetap tak bisa ia hilangkan. Sesekali, sembari terbaring, Soedirman mengisap rokok kretek. Melihat itu, istrinya hanya diam, tak berani melarang.

Karena bandel, Soedirman tidak juga pulih. Bahkan, tim dokter tentara mendiagnosis ia menderita tuberkulosis, infeksi paru-paru. 

Tak percaya akan hasilnya, keluarga meminta pemeriksaan ulang oleh dua dokter tentara senior, Asikin Wijayakusuma serta Sim Ki Ay. Dan jawabannya sama dengan observasi pertama. Soedirman pun dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Menurut Soegiri, bekas ajudan Soedirman, obat yang dibutuhkan atasannya hanya ada di Jakarta. Untuk sampai Yogyakarta, obat itu harus diboyong melalui jalur penyelundupan. Di lain pihak, Soedirman butuh penanganan cepat.

Jendral Soedirman (Kompas.com)

“Akhirnya tim dokter memutuskan operasi penyelamatan dengan membuat satu paru-parunya tak berfungsi,” kata Soegiri.

Pasca-operasi, menurut Soegiri, tim dokter berbohong kepada Soedirman. Mereka mengatakan operasi itu cuma mengangkat satu organ kecil di paru-paru yang menghambat saluran pernapasan. 

Sedangkan kata Teguh, dokter memberitahukan ibunya perihal operasi itu. "Sejak itu, Bapak bernapas dengan separuh paru-paru," ujarnya.

Wah gak nyangka banget kan kalau sekelas jendral besar bisa bernapas hanya dengan satu paru-paru saja. Gimana nih menurut kalian?

Jendral Soedirman (Suara.com)